Seorang teolog pernah berujar bahwa jika Allah bisa dipahami maka sesungguhnya itu bukanlah Allah. Pernyataan ini hendak menggaris bawahi kebesaran Allah dan keterbatasan akal budi manusia untuk memahami cara berpikir serta tindakan-Nya. Bukankah itulah yang sering kita temukan dalam peziarahan iman yang kita hidupi dalam hidup sehari-hari. Allah selalu bekerja dengan cara-Nya yang penuh misteri. Hal tersebut termasuk dalam pernyataan keselamatan Allah bagi umat manusia.
Melalui Roma 11:25-36, Paulus kembali mengingatkan orang-orang non-Yahudi untuk selalu mawas diri dan tidak jatuh pada kesombongan iman atas keselamatan yang telah diterimanya. Meskipun sebagian besar orang-orang Israel, yang adalah bagian dari bangsa pilihan itu menolak anugerah penyataan Allah dalam Kristus, hal tersebut bukan berarti Allah meninggalkan mereka. Mereka tetaplah bangsa yang dikasihi Allah berdasarkan perjanjian yang diikat-Nya dengan bapa leluhur Israel. Suatu saat nanti mereka juga akan menerima keselamatan penuh dari-Nya. Pada sisi yang lain melalui penolakan itu justru membuka jalan bagi keselamatan bangsa-bangsa lain. Sehingga pada akhirnya situasi yang terjadi antar dua kutub ini merupakan bagian dari misteri Allah dalam rangka penyelamatan-Nya atas umat manusia.
Penolakan Israel itu mungkin bagi manusia adalah sebuah luka yang sulit untuk diperdamaikan, ternyata bagi Allah adalah bagian dari rancangan-Nya. Hal tersebut sekaligus penegasan bagi kita semua bahwa keselamatan adalah kasih karunia Allah, bukan berdasarkan usaha manusia. Teks kita pada hari ini adalah upaya Paulus untuk mengingatkan bahwa rencana keselamatan Allah merupakan sesuatu yang kompleks dan misterius serta tidak dapat sepenuhnya dipahami oleh manusia tetapi menunjukkan keagungan Allah yang luar biasa.
Perenungan akan misteri keselamatan dari-Nya seharusnya membawa kita semakin takjub akan cara kerja-Nya dalam memelihara kehidupan ini. Bagian kita ada memasrahkan diri sepenuhnya kepada rancangan-Nya dan terlibat dalam karya perutusan-Nya. Semoga Allah senantiasa memelihara iman kita dalam kasih dan rahmat-Nya.