Allah ada Dasar dari Segala Sesuatu

Renungan Harian | 17 Januari 2025

Allah ada Dasar dari Segala Sesuatu

Penyertaan Tuhan dalam kehidupan adalah sesuatu yang menjadi dasar dari segala arah gerak kita. Seringkali kita terlupa dan menganggap diri sendiri sudah cukup mampu untuk menghadapi segala sesuatu tanpa hikmat dan bimbingan-Nya. Maka sebagai umat-Nya, merupakan hal yang penting bagi kita apabila seluruh kehidupan ini sungguh terarah kepada Tuhan. Kita menempatkan Tuhan sebagai yang tertinggi dan mengatasi segala dinamika kehidupan yang kita alami. 

 

Bacaan kita pada saat ini mengekspresikan situasi tersebut. Ezra akan segera pergi ke Yerusalem dan menyusul orang-orang Yahudi yang bertahun-tahun sebelumnya telah memulai restorasi rumah Tuhan serta memulai kembali roda kehidupan. Dengan pencatatan yang amat baik, orang-orang yang ikut serta dalam rombongan itu didokumentasikan secara terperinci. Oleh karena tindakan itulah Ezra menyadari bahwa orang-orang dari bani Lewi tidak ada dalam rombongan tersebut. Ia kemudian mengutus beberapa orang untuk mengumpulkan bani Lewi serta mengajak mereka turut serta dalam rombongan ke Yerusalem. Mengapa keberadaan bani Lewi menjadi penting? Sebagaimana kita ketahui bahwa sejak zaman Musa, orang-orang Lewi telah ditetapkan Tuhan menjadi pengurus bait Allah dengan segala peribadahannya. Pada zaman Ezra kemungkinan besar ketentuan tersebut masih diberlakukan karena di ayat 17 terungkap bahwa tujuan diajaknya orang Lewi ini agar mereka dapat melayani di Rumah Allah. Pada akhirnya karena kemurahan Allah, orang-orang Lewi itu pun tiba dan ikut kembali ke Yerusalem bersama rombongan tersebut. 

 

Keteguhan Ezra ini mencerminkan apa yang menjadi prioritas baginya. Orang-orang Lewi memainkan peran penting dalam penegakkan peribadahan di rumah Tuhan yang nantinya akan berdiri kembali. Mungkin dalam benak Ezra, bangunan yang baru nan kokoh itu haruslah disertai dengan semangat peribadahan yang menyala sebagai tanda penyembahan secara penuh kepada Allah. Selain itu di tepi sungai Ahawa, sebelum berangkat ia memaklumkan puasa supaya mereka belajar untuk merendahkan diri di hadapan Allah serta memohon belas kasihan-Nya. Perlindungan dari Tuhan adalah satu-satunya yang dibutuhkan umat-Nya, bahkan Ezra pun menolak tawaran pengawalan dari raja atas dasar keyakinan tersebut. Dengan demikian Tuhan sajalah yang menjadi pusat dari seluruh tindakan Ezra serta prioritas utamanya.

 

Sahabat Alkitab, marilah meneguhkan kembali komitmen dan prioritas kita. Jika selama ini hal tersebut tergeser karena berbagai dinamika kehidupan yang terjadi, sekarang kita kembalikan bakti dan sembah hanya kepada Allah. Lakukanlah segala sesuatu dengan terlebih dahulu menimbang kehendak-Nya dan dasarilah seluruh tindakan kita pada hikmat dan ketetapan-Nya. Niscaya kita akan selalu merasakan penyertaan Tuhan, meskipun memang apa yang terjadi bisa saja penuh dengan tantangan dan kesulitan.

 

 

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia