Seringkali saat kita memutuskan untuk mengikuti Tuhan dengan sungguh-sungguh, disitulah beragam penggodaan datang serta berupaya menjauhkan kita dari komitmen tersebut. Maka dari itu tidak dapat dibayangkan penolakan macam apa yang dialami oleh orang-orang yang terpanggil datang kepada Yesus untuk pertama kalinya. Mengikut Tuhan menjadi sebuah jalan dan proses yang panjang bahkan seringkali penuh dengan resiko. Namun segala perjalanan yang berat itu tidak pernah luput dari pandangan-Nya. Allah senantiasa menghadirkan hikmat serta perlindungan-Nya bagi setiap orang. Tema tersebut hendak kita refleksikan melalui Mazmur 9:1-11.
Mazmur kita kali ini seolah-olah hendak merefleksikan kehidupan Raja Daud dengan dinamika tersendiri yang seringkali tidak mudah untuk dijalani. Berbagai situasi yang menghimpit kehidupannya justru menampakkan perbuatan-perbuatan Tuhan yang melampaui segala akal. Dengan demikian Allah meneguhkan keberadaan-Nya sebagai satu-satunya alasan bagi kita untuk bersukacita dan memuji nama-Nya. Kemahakuasaan Tuhan yang terjadi dalam kehidupan orang beriman diwujudkan pula melalui keadilan-Nya. Ia menghalau orang-orang yang berniat jahat. Bangsa-bangsa yang melawan Allah tidak mendapat tempat karena jalan mereka adalah jalan kefasikan. Jika tahta bangsa-bangsa adalah sementara, maka tahta atau kekuasaan Tuhan adalah untuk selama-lamanya. Ia bagaikan hakim yang adil dan akan menghakimi dunia dengan keadilan.
Tuhan direfleksikan sebagai sosok yang berpihak kepada mereka yang tertindas serta membutuhkan perlindungan. Ia menyediakan perlindungan pada waktu kesesakan. Perlindungan itu tersedia bagi semua orang yang menggantungkan pengharapan-Nya hanya kepada Tuhan semata.
Sahabat Alkitab, dari sini kita dapat memaknai bahwa hanya Tuhan sajalah yang menjadi tempat perlindungan kita. Mengikut Tuhan memang seringkali tidak mudah, tetapi hanya Dialah yang menjadi satu-satunya pilihan terbaik untuk bersandar dalam mengarungi deras arus kehidupan. Jika Tuhan adalah Allah yang menjunjung keadilan maka seharusnya sudah menjadi keniscayaan bagi kita untuk turut berjuang dan mengupayakan keadilan. Maka kiranya Allah menuntun kita untuk hidup dalam firman-Nya dan bertahan teguh dalam pengharapan untuk menghadapi segala penggodaan yang ada.