Pada setiap jenis pekerjaan tentu memiliki standar kompetensi yang khas sesuai dengan tujuan lingkup pekerjaannya. Misalnya, seorang penjahit sudah tentu harus memiliki pengatahuan dan kemampuan mendasar terkait jahit-menjahit; seorang fotografer sudah tentu harus memiliki pengetahuan dan kemampuan mendasar tentang teknis fotografi; begitu pula dengan jenis-jenis profesi lainnya. Standar kompetensi ini pun sangat penting untuk dipenuhi karena setiap pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai standar kompetensinya akan sangat beresiko menimbulkan kerusakan pada dirinya sendiri maupun pihak lain, baik dalam skala kecil maupun skala besar. Hal ini juga berlaku dalam hidup beriman dan melayani.
Tulisan yang Paulus berikan kepada jemaat di Korintus pada perikop ini menunjukkan bahwa setiap umat TUHAN, termasuk yang memberikan diri sebagai pelayan jemaat, sangat perlu memenuhi standar kompetensi pelayanan. Secara detil Paulus menuliskan beberapa standar kompetensi tersebut yang dapat kita temui pada ayat 4 sampai 10. Semua itu menjadi sangat relevan, secara khusus dengan konteks jemaat di Korintus. Paulus pun mengungkapkan bahwa semua itu selalu ia upayakan agar muncul dalam setiap pelayanannya karena ia bukanlah rasul Kristus yang palsu seperti yang disebar luaskan oleh para lawan Paulus di tengah jemaat Korintus. Hadirnya standar kompetensi pelayanan yang Paulus miliki sekaligus menjadi bentuk penegasan sikap imannya sebagai guru jemaat dalam menghadapi konflik dan cara ia menghidupi perannya di tengah jemaat Korintus.
Sahabat Alkitab, tulisan Paulus ini tidak hanya sedang menunjukkan sebuah rangakaian standar kompetensi seorang pelayan tetapi juga menunjukkan kepada setiap umat TUHAN bahwa keimanan perlu diwujudkan dalam berbagai bentuk sikap hidup yang berkualitas, yang selaras dengan nilai pengajaran firman TUHAN. Apabila setiap pekerjaan yang dapat kita lakukan di dunia ini selalu membutuhkan standar kompetensi, maka bukankah berperan sebagai umat TUHAN juga perlu dijalani dengan standar-standar kompetensi yang khas? Pemenuhan standar kompetensi inilah yang dapat dijadikan ukuran proses dari pertumbuhan dan perkembangan sebagai umat TUHAN. Selamat mengevaluasi diri dan membentuk kompetensi hidup beriman di dalam TUHAN.