"Banyak yang terpanggil, tetapi sedikit yang terpilih" kalimat itu sangat cocok menggambarkan dari apa yang terjadi terhadap bangsa Israel dahulu. Allah mengasihi umat-Nya itu yang menderita karena perbudakan di Mesir. Allah mendengar jerit mereka minta tolong karena itu Allah mengirim utusan-Nya yaitu Musa untuk membebaskan mereka. Itulah kasih Allah. Namun dalam perjalanan melewati padang gurun, banyak yang menemui kebinasaan. Terutama generasi pertama yang menyaksikan langsung cara Allah membebaskan mereka. Akibat ketidakpercayaan dan pemberontakan yang terus berulang, Allah membunuh mereka. Itulah keadilan Allah.
Sahabat Alkitab, kasih dan keadilan Allah adalah dua sifat yang tidak pernah berdiri sendiri-sendiri, keduanya selalu beriringan. Kasih dan keadilan-Nya menyaring orang-orang yang sungguh-sungguh percaya dan taat kepada-Nya. Sebagaimana Allah begitu serius mengasihi manusia, demikian juga Ia begitu serius dalam menunjukkan keadilan-Nya. Kasih-Nya memanggil semua orang berdosa untuk masuk ke dalam keselamatan yang telah Dia sediakan, namun keadilan-Nya menyingkirkan mereka yang tidak meresponi itu, yang setengah-setengah dan yang suam-suam kuku, yang ingin diselamatkan namun juga masih menikmati dosa.
Jika kita tidak pernah meragukan kasih Allah maka sudah seharusnya juga kita tidak meragukan keadilan-Nya. Bermain di wilayah abu-abu hanya akan memastikan bahwa kita bukan orang yang terpilih.
Salam Alkitab Untuk Semua