Sebuah Kebaikan Diakui Dengan Pujian, Dan Orang-orang Menginginkannya. Tapi Haruskah Kita Seperti Mereka ?

Renungan Harian | 8 November 2019

Sebuah Kebaikan Diakui Dengan Pujian, Dan Orang-orang Menginginkannya. Tapi Haruskah Kita Seperti Mereka ?

Bagi para pengajar atau pelayan keliling di masa gereja mula-mula, surat rekomendasi atau surat pujian ini menjadi sangat penting bagi mereka untuk dapat melakukan pelayanan di berbagai tempat atau untuk diterima di tempat yang baru. Surat seperti ini dikeluarkan oleh jemaat di mana mereka pernah melayani sebelumnya. Surat ini bertujuan untuk menjamin ortodoksi, otoritas, serta keterpercayaan dalam pengajaran dan sikap hidup serta pelayanan mereka (lih. Kis. 18:27; Rom. 16:1; 1 Kor. 16:3). Beberapa orang jemaat Korintus menegur Paulus karena dianggap memuji diri sendiri tanpa membawa surat pujian seperti yang dimiliki oleh para pengajar lainnya. Paulus tidak membutuhkan surat pujian semacam itu dalam pelayanannya di Korintus sebab mereka adalah buah pelayanannya. Paulus menjawab bahwa merekalah yaitu seluruh jemaat Korintus sebagai surat pujiannya. Mereka adalah surat pujian yang hidup, ada di dalam hati Paulus tapi sekaligus juga dapat dibaca oleh semua orang. Kristuslah penulis kehidupan mereka.   

 

Sahabat Alkitab, bukan pada surat pujiannya yang salah melainkan pada motivasi di baliknya, karena Paulus sendiri beberapa kali mengungkapkan penggunaan surat pujian itu untuk menolong orang-orang yang diutusnya dalam pelayanan ke tengah-tengah jemaat. Hanya saja beberapa orang di Korintus begitu membanggakan itu dan menggunakannya untuk tujuan mencari keuntungan sendiri. Mereka bahkan memandang rendah kerasulan Paulus karena tidak adanya surat pujian Paulus secara tertulis. Adalah hal yang wajar jika dari sebuah kabaikan dan pekerjaan yang baik diberikan pujian, ini dapat memotivasi orang untuk terus mengerjakan kebaikan dan menjadi lebih baik lagi. Namun jika pujian itu membuat kita merendahkan orang lain dan karyanya itu sudah merupakan sebuah kekeliruan. Mencari-cari pujian juga bukanlah sebuah sikap yang baik. Seorang hamba Kristus tidak mencari pujian dalam pelayanannya melainkan untuk mendatangkan pujian bagi Allah. Ia senang jika Allah semakin dipuji dan semakin besar sementara ia semakin kecil. Ia senang jika dalam pelayanannya Allah-lah yang dimuliakan bukan dirinya. Ia senang jika berhasil membawa manusia untuk menghormati Allah bukan dirinya. Ia senang jika berita keselamatan dan Kerajaan Allah semakin tersiar luas bukan namanya. Biarlah pujian kita datangnya dari Allah yang melihat dan menilai diri kita dan semua yang kita kerjakan dengan jelas dan terbuka.  

 

Awaslah, jika pujian manusia telah membuat kita tinggi hati, jangan-jangan itulah awal kejatuhan kita.  

Salam Alkitab Untuk Semua

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia