Ketika dalam masa pengembaraannya, bangsa Israel masih memegang teguh hubungan sosial dan kekerabatan antar keluarga. Belum ada kesenjangan antara mereka yang kaya dan miskin. Kekayaan dan hak milik hanya dilihat dari jumlah hewan ternak yang dimilikinya. Jika bangsa Israel sudah menjadi masyarakat yang menetap dan mendiami satu wilayah, maka ada kecenderungan untuk adanya hak milik pribadi. Seseorang atau suatu keluarga mendirikan rumah atau mengolah dan bercocok tanam, maka mereka memiliki hak istimewa atas tanah yang digarapnya itu, termasuk hak atas pekerja/budaknya. Sebelum tiba di Tanah Perjanjian, saat bangsa Israel masih sebagai bangsa yang mengembara, Tuhan menyiapkan peraturan-peraturan-Nya, termasuk peraturan tentang hak budak Ibrani. Melalui perintah tentang hak budak Ibrani, khususnya untuk budak perempuan Ibrani, TUHAN sangat melindungi hak-hak budak perempuan Ibrani. Paling tidak ada tiga peraturan yang melindunginya: (1) budak Ibrani perempuan tidak dapat diperjual belikan kepada orang bukan Yahudi. (2) Jika budak perempuan Ibrani tu dinikahkan oleh anak laki-laki majikannya, maka ia harus diangkat sebagai anak kandungnya sendiri. (3) Jika setelah dinikahkan, suaminya tidak bisa memberikan makanan, pakaian dan hak sebagai istri, maka dia harus dibebaskan. Pemeliharaan TUHAN terlihat nyata melalui ketiga peraturan tersebut.TUHAN tetap melihat mereka adalah manusia yang hak-haknya tetap dijaga dan dilindungi, serta dihormati.
Sahabat Alkitab, sejak perempuan diciptakan peran yang terus diembannya tidak hanya sekedar melahirkan tetapi juga berperan dalam merawat generasi penerus bangsanya. TUHAN melihat peran itu, apakah dia sebagai perempuan merdeka atau sebagai budak perempuan Ibrani?. Lewat perintah ini, perbudakan perempuan Ibrani yang Allah munculkan ingin memperlihatkan pemeliharaan Allah kepada umat-Nya. Dengan perintah dan peraturan-Nya, TUHAN ingin menjaga dan melindungi semua perempuan Ibrani, karena lewat merekalah karya keselamatan TUHAN akan dinyatakan.
Dalam mewujudkan karya keselamatan-Nya, Allah juga memilih perempuan-perempuan yang tersisih ini ikut serta. Melihat kasih Allah yang begitu besar akan kehidupan budak perempuan Ibrani, kita kembali disadarkan. Meskipun hidup kita saat ini penuh beban, tentunya Allah juga mengasihi kita, anak-anak-Nya. Allah terus memelihara dan mengasihi kita. Kita tidak tahu apa yang Tuhan rancangkan bagi hidup dan masa depan kita. Namun tugas kita selaku umat-Nya hanya setia dan patuh, serta mempercayakan semuanya kepada Tuhan. Kita diminta taat dan setia akan Firman-Nya. Tantangan pasti ada, tapi Tuhan berjanji bahwa jika kita percaya, maka Tuhan akan beserta kita untuk melewati semua hal yang terjadi dalam kehidupan kita.
Salam Alkitab Untuk Semua.