ALKITAB

Lembaga Alkitab Indonesia selalu mendukung kebutuhan rohani anda, termasuk di dalam pembacaan Alkitab digital maupun harian. Mari bersama menumbuhkan iman kita kepada Tuhan.

Renungan Harian Sabtu, 26 November 2022

Renungan Harian Sabtu, 26 November 2022

Awas, Bahaya Cepat Puas Diri!

Kis. Rasul 6:1-7

Salah satu kebutuhan dalam diri seorang manusia adalah kepuasan atas pencapaian atau prestasi hidup. Seseorang perlu merasa yakin bahwa ia telah mampu melakukan sesuatu yang bernilai bagi dirinya, selain kemudian juga mendapatkan pengakuan dari orang lain di sekitarnya atas pencapaian yang telah ia lakukan tadi. Namun, persoalan lain juga dapat muncul ketika seseorang justru merasa cepat puas atas dirinya sendiri. Melalui sikap kritis terhadap hal ini kita tidak sedang diajar untuk selalu merasa kurang, melainkan sedang diajak untuk selalu terbuka pada pembenahan diri sendiri menjadi pribadi yang terus berkembang. Hal itulah yang muncul dalam bacaan Alkitab pada hari ini.

Di tengah perkembangan komunitas murid Yesus Kristus, ternyata muncul sebuah masalah yang cukup mengganggu kehidupan bersama. Secara sepesifik, masalah tersebut adalah perihal proses pembagian di antara jemaat. Secara kebudayaan, ternyata jemaat di Yerusalem berasal dari dua kelompok besar yakni orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani dan orang-orang Ibrani. Entah hal apa yang terjadi dalam sistem pembagian pelayanan terhadap para janda dari kedua kelompok budaya tersebut, ternyata tercipta ketidakadilan atau ketimpangan di dalamnya. Orang-orang yang berbahasa Yunani memberikan protes kepada para rasul atas ketidakadilan tersebut.

Hal yang patut diapresiasi adalah sikap dari para rasul terhadap protes tersebut. Sebagai pemimpin yang dihormati dan sudah melakukan banyak perjuangan yang beriringan dengan perkembangan jemaat tersebut, para rasul tetap bersedia untuk mengakui kelemahan dalam sistem kepemimpinan mereka. Para rasul tidak meninggikan diri di atas protes para anggota jemaat yang merasakan ketidakadilan. Mereka juga tidak memilih untuk ‘menutup telinga’ terhadap keresahan yang disampaikan. Justru, para rasul menunjukkan kerendahan hati dan kesediaan untuk mengevaluasi sistem pelayanan dalam kepemimpinan mereka. Sikap itu telah menghasilkan pemilihan para pelayan jemaat yang untuk pertama kalinya terjadi dalam sejarah komunitas umat Tuhan di Yerusalem. Sikap para rasul itu pula yang menciptakan sistem pelayanan yang jauh lebih efektif untuk mengoptimalkan kehidupan berjemaat yang tentu akan semakin mengiringi laju pertumbuhan dan perkembangan jemaat itu sendiri.

Sahabat Alkitab, permenungan atas firman Tuhan pada hari ini telah membawa kita kepada sebuah momen untuk melakukan evaluasi. Kita perlu mawas diri agar tidak terjebak pada kepuasan yang justru menahan kita untuk terus berkembang. Selain keinginan yang kuat, setiap manusia juga membutuhkan kerendahan hati untuk melihat celah, kelemahan atau kekurangan pada diri sendiri demi menghasilkan perkembangan secara terus-menerus. Sikap cepat puas diri hanya akan menghentikan laju perkembangan diri, sekaligus menghalangi kita untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain.