ALKITAB

Lembaga Alkitab Indonesia selalu mendukung kebutuhan rohani anda, termasuk di dalam pembacaan Alkitab digital maupun harian. Mari bersama menumbuhkan iman kita kepada Tuhan.

Bacaan Dan Renungan Harian Kamis, 28 Maret 2024

Bacaan Dan Renungan Harian Kamis, 28 Maret 2024

“Menggunakan Potensi Diri Dalam Kerendahan Hati”

1 Samuel 16:14-23,TB2

 

Dampak penolakan dari Tuhan telah semakin terasa pada diri Saul. Ia tidak hanya kehilangan berkat dan penyertaan dari Tuhan dalam menjalankan tugas kepemimpinannya sebagai seorang raja, namun ia juga mulai mengalami kegelisahan yang mengganggu kesehatan pikiran dan kesehatan mentalnya. Di tengah kondisi hidup yang seperti itulah Saul mulai tersadarkan bahwa ia membutuhkan pertolongan yang mampu membawa keteduhan bagi hati dan pikirannya yang kacau. Kemudian, berdasarkan saran dari para bawahannya, Saul pun memberikan perintah untuk mencari seseorang yang sanggup bermain kecapi dengan indah sebagai cara terapi bagi dirinya di tengah situasi hidupnya saat itu.

Kecapi atau yang di dalam bahasa Ibrani disebut sebagai kinnor merupakan alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik. Di dalam tradisi Israel kuno, kecapi tidak hanya sekadar menjadi alat musik rakyat melainkan juga menjadi bagian dari peribadahan. Hal ini dapat kita buktikan melalui beragam teks Alkitab di dalam Perjanjian Lama yang menunjukkan kehadiran permainan alat musik kecapi sebagai pengiring nyanyian atau mazmur dalam ibadah-ibadah Israel kuno. Itulah mengapa, tidak mengherankan jika di dalam teks bacaan firman Tuhan pada hari ini kita pun menemukan saran dari bawahan Saul untuk mencari seorang pemain kecapi yang handal untuk menolong sang raja. Pada momen inilah Daud dengan segala talentanya mendapatkan kesempatan untuk menjadi bagian dalam lingkungan kerajaan, yang juga akan sangat berkaitan terhadap masa depannya seperti yang sudah disampaikan oleh Samuel. Namun, pada perikop ini kita dapat melihat bagaimana talenta yang Daud miliki ternyata dapat menjadi saluran berkat bagi hidup seorang Saul yang sedang gundah gulana dan gamang. Meski Daud sudah mendengarkan nubuatan dari sang nabi perihal penunjukkan dari Tuhan untuk menjadi raja bagi bangsa Israel, namun Daud tetap dengan rendah hati menjalankan peran untuk menolong Saul melalui talenta permainan kecapinya tersebut.

Sahabat Alkitab, kisah ini telah menjadi gambaran mengenai potensi besar dari diri kita untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain. Melalui sosok Daud yang berkenan menjalankan perannya menolong Saul ini pun kita diperlihatkan bahwa mengoptimalkan potensi dan talenta pada diri tidak hanya akan berdampak baik pada diri sendiri, melainkan juga menjadi saluran berkat bagi orang lain. Daud tidak menahan dirinya atau pun menyombongkan diri di hadapan Saul atas pengurapan yang telah ia terima dari Samuel. Melainkan Daud tetap berkenan mengoptimalkan talentanya sebagai pertolongan bagi Saul. Sekarang pertanyaannya untuk kita adalah apakah kita juga sudah menghidupi segala potensi dan talenta diri dengan rendah hati?