ALKITAB

Lembaga Alkitab Indonesia selalu mendukung kebutuhan rohani anda, termasuk di dalam pembacaan Alkitab digital maupun harian. Mari bersama menumbuhkan iman kita kepada Tuhan.

Bacaan Dan Renungan Harian Kamis, 18 April 2024

Bacaan Dan Renungan Harian Kamis, 18 April 2024

“Ibadah Berkualitas, Luar dan Dalam”

2 Samuel 6:6-10, TB2

 

Bacaan firman Tuhan pada hari mungkin agak terkesan mengerikan, bahkan mungkin saja ada yang berpikiran sedikit sadis. Pasalnya, terjadi sebuah peristiwa yang sangat menakutkan pada saat proses pemindahan Tabut Allah yang dilakukan oleh Daud dan para pengikutnya ke kota Yerusalem. Di tengah jalan, secara tidak sengaja salah seorang pengusung justru mengulurkan tangannya dan menyentuh Tabut Allah tersebut yang membuat ia mengalami kematian setelahnya. Bukankah catatan ini cukup mengerikan? Sekilas, catatan ini memang terkesan seperti itu. Namun, catatan ini juga menjadi bukti mengenai sebuah bentuk pemaknaan dan sikap iman dari orang Israel terhadap Tabut Allah, yakni: mereka tidak boleh memandang rendah, apalagi berperilaku yang tidak baik terkait Bait Allah. Hal tersebut bukan dilakukan sebagai bentuk penyembahan terhadap bait itu sendiri, melainkan sebagai salah satu wujud sikap hormat mereka kepada kemuliaan Allah yang disimbolkan melalui Bait Allah di tengah-tengah mereka.

Sahabat Alkitab, pada hari ini kita pun diajak untuk merenungkan secara khusus perihal sikap diri dalam berperilaku di hadapan Tuhan, secara khusus dalam kegiatan-kegiatan ritus peribadahan. Di tengah beragam perkembangan zaman dan pola pikir manusia modern, momen khusyuk dan kudus dalam ritus peribadahan dapat dengan sangat mudahnya tereduksi melalui berbagai cara pandang serta penilaian yang sering kali tidak lagi mengindahkan etika berperilaku, tidak hanya di hadapan manusia melainkan juga di hadapan Tuhan. 

Tidak sedikit orang yang mulai bertindak sesukanya pada saat beribadah dengan berlindung dibalik pernyataan, “ibadah itu yang penting hati, bukan tampilan”. Memang betul, kualitas ibadah yang dijalankan oleh setiap umat Tuhan bukanlah berkutat pada persoalan kuantitas dan tampilan, namun hal ini bukan berarti kita justru dapat bertindak seenaknya tanpa lagi mengindahkan norma maupun etiket pada saat menjalankan ibadah itu sendiri. Justru, ibadah yang dijalankan oleh setiap umat Tuhan semestinya diwujudkan dengan kualitas yang utuh, yakni dari dalam hati yang juga melebur ke dalam sikap dan tampilan diri.