ALKITAB

Lembaga Alkitab Indonesia selalu mendukung kebutuhan rohani anda, termasuk di dalam pembacaan Alkitab digital maupun harian. Mari bersama menumbuhkan iman kita kepada Tuhan.

Bacaan Dan Renungan Harian Sabtu, 20 April 2024

Bacaan Dan Renungan Harian Sabtu, 20 April 2024

“Persiapkan Hati Menyambut Kehadiran Tuhan”

2 Samuel 6:15-19,TB

 

Kehadiran Tabut Allah di kota Yerusalem telah menjadi momen yang sangat bernilai bagi Daud dan seluruh penduduk di kota tersebut. Peristiwa ini pun dirayakan oleh setiap orang dalam ungkapan syukur dengan kesadaran bahwa Tuhan ada di tengah mereka. Seperti yang telah kita bahas sebelumnya bahwa kehadiran Tabut Allah telah menjadi simbol keberadaan Sang Tuhan di tengah mereka yang berarti menjadi sumber kekuatan dan pengharapan yang hidup bagi seluruh orang Israel.

Luapan sukacita itu pun mewujud dalam berbagai wujud. Paling tidak di dalam kelima ayat bacaan pada hari ini kita melihat dua ekspresi kesukacitaan, yakni tari-tarian dari Daud dan jamuan makan rakyat. Keduanya disponsori dan dimotori oleh Daud sebagai sosok pemimpin rakyat. Namun, pada saat Daud menari di hadapan Tuhan untuk mengiringi hadirnya Tabut Allah di kota Yerusalem, ternyata ekspresi kesukacitaan itu justru direspons sinis oleh Mikhal. Alasan pasti dari respons Mikhal tersebut memang tidak dijelaskan secara gamblang, bisa saja dilatarbelakangi persoalan politis maupun sentimen personal, tetapi hal yang sudah jelas adalah Mikhal tidak merasakan kesukacitaan yang sama dengan mayoritas orang Israel lainnya dalam merespons momen bersejarah tersebut. Alhasil, bukannya ikut bersyukur Mikhal justru mengisi hatinya dengan kutukan.

Sahabat Alkitab, permenungan firman Tuhan pada hari ini telah menghadapkan kita kepada sebuah pesan mengenai kondisi hati di hadapan Tuhan akan selalu berkaitan dengan respons yang kita haturkan kepada-Nya. Itulah mengapa, setiap umat Tuhan yang hadir di dalam sebuah ruang ibadah untuk menjalani bakti yang sama kepada Tuhan sangat mungkin memiliki perbedaan suasana dan ekspresi hatinya di hadapan Tuhan. Secara khusus, pada hari ini kita perlu belajar untuk mengevaluasi hati dan kondisi diri sendiri agar tidak mudah dikuasai oleh akar pahit yang justru menyulitkan kita untuk menghasilkan ekspresi iman yang tulus serta penuh syukur di hadapan Tuhan.