ALKITAB

Lembaga Alkitab Indonesia selalu mendukung kebutuhan rohani anda, termasuk di dalam pembacaan Alkitab digital maupun harian. Mari bersama menumbuhkan iman kita kepada Tuhan.

Bacaan Dan Renungan Harian Minggu, 21 April 2024

Bacaan Dan Renungan Harian Minggu, 21 April 2024

“Prioritas Dalam Hidup Beriman”

2 Samuel 6:20-23

 

Kritisisme sarkas yang disampaikan oleh Mikhal sama sekali tidak bermaksud untuk membangun kepemimpinan Daud, melainkan hanya bertujuan untuk merendahkannya. Cara pandang Mikhal memang tidak sejalan dengan kesadaran iman yang dimiliki oleh Daud. Bagi Mikhal, tindakan Daud yang menari-nari di hadapan para perempuan lainnya hanya menjadi sebuah tindakan hina yang menghancurkan citra dirinya sebagai seorang raja. Namun, bagi Daud kehormatan yang sesungguhnya hanya dimiliki oleh Tuhan dan tidak ada satu alasan pun yang dapat menahan Daud untuk meluapkan sikap imannya kepada Tuhan, apalagi hanya demi mempertahankan kehormatan di hadapan manusia lainnya.

Dialog di antara kedua orang ini memang memiliki banyak latar belakang yang sangat rumit. Secara khusus, konflik di antara kedua belah pihak keluarga mereka sebenarnya sudah cukup menjadi biang kerok terjadinya kritisisme sarkastik yang tidak objektif dari Mikhal kepada Daud. Namun, kita pun dapat melihat bahwa ekspresi iman dari seorang manusia kepada Tuhan tidak terlepas dari prioritas dirinya sendiri. Misalnya saja, bagi Daud menghormati Tuhan adalah jauh lebih penting dari sekadar mempertahankan citranya sebagai raja. Sedangkan, bagi Mikhal justru kebalikannya, yakni lebih baik mempertahankan citra ketimbang menghormati Tuhan. Oleh sebab itu, memiliki skala prioritas yang benar dalam hidup tidak hanya akan menolong kita menapaki kehidupan dengan lebih efektif, tetapi juga membawa kita kepada pertumbuhan iman yang lebih baik.

Sahabat Alkitab, marilah kita terus membangun pemaknaan yang selalu hidup dan dinamis mengenai relasi iman bersama Tuhan yang dapat kita lakukan, salah satunya adalah dengan cara menggumuli prioritas dalam kehidupan beriman itu sendiri. Jangan sampai kita sekadar mengaku sebagai umat Tuhan, tapi tidak menganggap relasi bersama-Nya sebagai hal yang utama dalam hidup ini.