ALKITAB

Lembaga Alkitab Indonesia selalu mendukung kebutuhan rohani anda, termasuk di dalam pembacaan Alkitab digital maupun harian. Mari bersama menumbuhkan iman kita kepada Tuhan.

Bacaan Dan Renungan Harian Jumat, 3 Mei 2024

Bacaan Dan Renungan Harian Jumat, 3 Mei 2024

“Menjadi Pelaku Aktif Dalam Rancangan Tuhan”

1 Raja-raja 1:16-21, TB2

 

Suara Batsyeba yang muncul dalam keenam ayat bacaan hari ini memiliki beberapa dimensi, yakni: Pertama, suara Batsyeba menampilkan dimensi seruan korban politik dalam drama kehidupan kerajaan yang penuh dengan intrik; Kedua, suara Batsyeba menjadi seruan penuh kasih dari seorang ibu yang menginginkan hal yang terbaik baik anaknya; Ketiga, suara Batsyeba berisikan tuntutan akan keadilan dari seorang perempuan yang terampas haknya. Secara keseluruhan, Batsyeba tidak hanya bersuara untuk dirinya sendiri melainkan juga untuk Salomo ketika Salomo sebagai sosok ‘pemain utama’ dalam persengketaan jabatan raja ini justru tidak dapat melakukan hal apa pun secara aktif terhadap raja Daud.

Catatan kerajaan semacam ini pun telah menampilkan bahwa suara perempuan seringkali memiliki peranan penting dalam proses dan penentuan momentum sejarah kerajaan, meskipun hal itu terjadi di tengah era patriarki yang menempatkan perempuan jauh di bawah posisi laki-laki. Namun, Batsyeba telah melakukan perkara yang penting sebagai bagian dari pembentukan sejarah orang Israel. Bahkan, dengan kata lain suara Batsyeba telah melakukan peranan aktif bukan hanya bagi masa depan Salomo maupun kerajaan Israel melainkan turut berperan aktif dalam rencana TUHAN. Kita perlu mengingat bahwa keyakinan hati Batsyeba untuk bersuara tidaklah terlepas dari nasihat nabi Natan yang juga telah bertindak berdasarkan rancangan TUHAN mengenai masa depan kerajaan Israel yang mesti dilanjutkan oleh Salomo.

Sahabat Alkitab, kisah Batsyeba dalam perikop bacaan ini merupakan cerminan baik mengenai partisipasi aktif manusia dalam rancangan TUHAN. Batsyeba tidak berdiam diri menunggu penggenapan rancangan TUHAN mengenai Salomo dan kerajaan Israel. Sebenarnya, Batsyeba bisa saja bersikap pasif sembari menunggu intrik jabatan raja yang ditimbulkan oleh Adonia itu mereda dengan sendirinya dengan memegang prinsip “TUHAN yang sudah berencana, maka Ia pula yang akan menyelesaikannya sehingga saya cukup berdiam diri untuk menunggu Ia bertindak”. Namun, alih-alih bertindak demikian, Batsyeba justru memiliki untuk berpartisipasi aktif dalam rancangan TUHAN yang telah ia terima. Inilah sebuah nilai permenungan yang juga perlu kita gumuli dalam dinamika relasi iman bersama TUHAN. Kita tidak cukup menjadi pasif dalam rancangan TUHAN, melainkan perlu selalu berperan aktif dalam menerima, menjalani dan menghidupi rancangan TUHAN.