ALKITAB

Lembaga Alkitab Indonesia selalu mendukung kebutuhan rohani anda, termasuk di dalam pembacaan Alkitab digital maupun harian. Mari bersama menumbuhkan iman kita kepada Tuhan.

Bacaan Dan Renungan Harian Rabu, 08 Mei 2024

Bacaan Dan Renungan Harian Rabu, 08 Mei 2024

“Tegas dan Berbelas Kasih”

1 Raja-raja 1: 46-53, TB2


Salomo telah sah menduduki tahta kerajaan menggantikan Daud. Sebagai raja yang baru, ia mendapatkan pengakuan dan ucapan selamat dari seluruh rakyat, pegawai-pegawai istana dan terutama dari ayahnya sendiri, Daud. Mereka mendoakan yang terbaik bagi Salomo agar ia menjadi raja termasyur dan teragung. Daud turut bersyukur dan menyembah Allah karena ia masih diberi kesempatan menyaksikan secara langsung penobatan putranya. Sungguh peristiwa bersejarah telah terjadi hari itu. Namun di tempat lain, kita mendapati Adonia telah ditinggalkan oleh tamu-tamu undangannya. Baru saja mereka mendukung dan menyerukan “Hidup raja Adonia!”, kini satu persatu dari mereka panik dan meninggalkan Adonia. Adonia pun ketakutan, ia tahu konsekuensi yang sedang menanti atas tindakan gegabahnya, yang mengikrarkan diri sendiri sebagai raja. Lalu ia mencari cara untuk melindungi nyawanya dengan berlari menuju kemah dan memegang tanduk-tanduk mezbah. Tanduk-tanduk mezbah disini berarti sudut-sudut dari mezbah. Pada zaman kuno keempat sudut mezbah terlihat seperti tanduk binatang. Karena seluruh mezbah adalah kudus, maka orang yang memegang sudut mezbah akan terlindung dari pembunuhan. Namun perlindungan ini berlaku bagi orang yang hidupnya benar, bukan orang yang telah melakukan kejahatan, khususnya pembunuhan berencana (Keluaran 21: 14). Tindakan Adonia ini diketahui oleh raja Salomo, dan ia merespon dengan bijak bahwa jika Adonia memang sungguh-sungguh mengakui kesalahan dan bersikap ksatria, tentu ia akan diampuni. Tapi jika ia memiliki niatan jahat, maka hukuman akan diberikan. Sikap yang diambil oleh Salomo bertentangan dengan kebiasaan kerajaan-kerajaan di sekitar Israel dan Yehuda. Pada zaman itu sudah menjadi hal biasa bahwa ketika seorang raja baru naik tahta, ia akan mengeksekusi pesaingnya. Hal ini mengingatkan kita kepada Daud, yang melakukan tindakan serupa, yaitu mencari dan memberi perlindungan bagi Mefiboset, cucu Saul yang tersisa. 


Salomo menyadari bahwa jabatan yang diterimanya bukanlah sebatas hadiah kekuasaan, melainkan sebuah anugerah yang di dalamnya terdapat tanggung jawab besar. Menjadi penerus tahta artinya menerima anugerah janji TUHAN yang telah diberikan kepada Daud, bahwa kelak TUHAN akan mengokohkan tahta kerajaan Israel untuk selama-lamanya. IA akan menjadi Bapa dan penerus Daud akan menjadi anakNya, TUHAN akan mendidik dengan keras, tapi kasih setiaNya akan tetap ada untuk selamanya. Fakta ini menjadi acuan bagi Salomo dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin baru kerajaan Israel. Ia menunjukkan hal baik di awal kepemimpinannya, yaitu dengan memberikan pengampunan atau kesempatan hidup bagi Adonia, yang sebelumnya secara terbuka hendak merebut tahta kerajaan. Akan tetapi pada saat yang sama Salomo juga memberi peringatan yakni, jika kelak Adonia melakukan tindakan yang jahat atau menunjukkan sikap pemberontakan, ia akan mendapat sanksi tegas. Dengan demikian Salomo menunjukkan bahwa belas kasih dan pengampunannya sejalan dengan keadilan yang tetap harus ditegakkan.


Sahabat Alkitab, seringkali kita mengira bahwa dalam menjalankan kepemimpinan sesungguhnya kita harus memilih menjadi pemimpin yang tegas tanpa ampun atau pemimpin yang berbelas kasih. Padahal bila belajar dari kepemimpinan Salomo kedua hal tersebut bukanlah sesuatu yang bertentangan. Salomo menunjukkan kebijaksanaannya dalam belas kasih dan ketegasan. Hal itu sedikit banyak merupakan peran pembentukan karakter Salomo di masa lampau. Sebagai anak raja pasti ia sudah mendapatkan pendidikan sejak masa kecilnya, baik tentang ajaran iman yahudi maupun hukum/aturan-aturan kerajaan. Sekarang saatnya Salomo untuk mengaplikasikan pelajaran yang telah ia terima. 


Bukankah Indonesia betul-betul membutuhkan pemimpin yang dapat menunjukkan belas kasih dan keadilan secara seimbang? Semoga hal tersebut dapat terwujud di negeri kita tercinta.