ALKITAB

Lembaga Alkitab Indonesia selalu mendukung kebutuhan rohani anda, termasuk di dalam pembacaan Alkitab digital maupun harian. Mari bersama menumbuhkan iman kita kepada Tuhan.

Jadilah Orang Bijak

Jadilah Orang Bijak

Pengkhotbah 7-1-7, BIMK

Kalau kita membahas kitab ini menjadi lebih menarik ketika kita mengetahui bahwa kitab ini ditulis oleh Salomo pada masa tua. Kita telah mengetahui bahwa Alkitab mencatat kejayaan Salomo pada masa mudanya. Kehidupan yang penuh hura-hura, dan lain-lain. Dan bisa kita mengetahahui bahwa secara duniawi tingkat hidup yang terbaik, kenikmatan tertinggi sudah dirasakan oleh salomo. Namun ketika kita membaca Pengkhotbah 7. Kita dapat melihat ayat-ayat ini terdengar sinis.

Pertama dikatakan bahwa nama harum lebih baik dari pada minyak yang wangi, dan hari kematian lebih baik daripada hari kelahiran. Kita dapat melihat bahwa melalui ayat ini, pengkhotbah ingin mengingatkan kita bahwa hidup ini sangat terbatas. Setiap manusia akan menghadapi kematian, entah itu cepat atau lambat, dan kita pasti akan meninggalkan dunia ini. Kematian tidak mengenal kaya atau miskin, berpendidikan atau tidak, kita tidak akan pernah lari dari kematian. Dan ketika kita sudah tidak lagi ada di dunia, apa yang akan kita wariskan kepada anak dan cucu kita?

Selanjutnya dikatakan, “pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta. Karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia;hendaknya orang hidup memperhatikannya”. Pada masa seperti ini, Salomo ingin melihat kembali  perjalanan hidupnya dan menuangkan pengalamannya dalam kitab ini. Jauh lebih bijak apabila kita datang ke rumah duka, di rumah duka kita diingatkan bahwa hidup manusia terbatas, sekarang kita datang menghibur mereka yang berduka, mungkin suatu hari nanti kitalah yang terbaring kaku di sana dan keluarga kita yang dihibur dan dikuatkan atas kepergian kita

Dari refleksi inilah salomo ingin mengajak setiap kita bisa hidup bijak, selama masih ada waktu, pakailah hidup ini dengan baik, jangan habiskan masa muda hanya untuk hidup hura-hura anya untuk kenikmatan dunawi saja.  Jangan sampai seperti penulis Pengkhotbah. Saat semuanya telah berlalu, ketika semuanya sudah berakhir, ia baru sadar bahwa semuanya tidak bisa diperbaiki karena sudah berlalu. Hidup hanya sekali, tidak bisa diulang, karena itu jadilah orang bijak. 

Salam Alkitab Untuk Semua.