Menceritakan apa?
Kisah dalam kitab Ulangan (kitab terakhir dari Pentateukh) berakhir dengan cerita tentang suku-suku Israel yang berkemah di Moab, daerah di sebelah timur Sungai Yordan. Mereka sudah bersiap-siap memasuki Kanaan, tanah yang telah dijanjikan Allah (Ul. 1:1-8, 34:1-8). Bagian akhir kitab Ulangan juga bercerita tentang kematian Musa dan pemilihan Yosua sebagai pemimpin Israel selanjutnya.
Di kalangan orang-orang Kristen, kitab-kitab PL setelah Pentateukh, yakni kitab Yosua sampai kitab Ester, dikenal dengan sebutan Kitab-kitab Sejarah. Kitab-kitab ini menceritakan sejarah Israel sebagai suatu bangsa yang sudah tinggal di tanah Kanaan. Meskipun dinamakan kitab sejarah, kitab-kitab ini sesungguhnya berbeda dengan buku-buku sejarah yang ada sekarang ini. Sejumlah peristiwa yang diceritakan dalam kitab-kitab ini lebih sering berkaitan dengan ajaran-ajaran keagamaan mengenai Allah dan hubungan Allah dengan Israel daripada berbicara mengenai fakta-fakta historis peristiwa itu sendiri. Karena itu, kitab-kitab sejarah dalam PL ini sebetulnya lebih mirip dengan kisah-kisah menarik daripada catatan sejarah yang akurat dan tepercaya. Dua dari kitab-kitab itu, yaitu Rut dan Ester, lebih menyerupai cerita pendek daripada kitab sejarah.
Kitab-kitab ini berbicara mengenai serangkaian kisah panjang yang terjadi sekitar tahun 1250-150 SM. Dalam kisah ini terdapat sejumlah peristiwa penting dan tokoh-tokoh utama.
Peristiwa penting yang pertama dalam kitab-kitab sejarah adalah bangsa Israel mulai menetap di tanah Kanaan. Kitab Yosua dan Hakim-Hakim bercerita tentang bagaimana bangsa Israel masuk ke Kanaan dan tinggal di berbagai daerah dan kota di sana. Terkadang mereka dapat hidup dengan damai, tetapi terkadang juga mereka mengalami kesulitan dan kesusahan. Dua kitab ini juga menggambarkan bagaimana orang Israel hidup di seluruh tanah Kanaan sebagai suku-suku yang terpisah dan berdiri sendiri. Setiap suku memiliki pemimpin sendiri yang biasanya disebut hakim.
Peristiwa penting yang kedua adalah perubahan dalam sistem pemerintahan, yaitu dari pemerintahan suku menjadi kerajaan (monarki) yang diperintah oleh seorang raja. Kitab 1 dan 2 Samuel menceritakan bagaimana Saul dipilih menjadi raja pertama atas Israel, dan menggambarkan sejumlah peristiwa yang menuntun Daud menjadi raja Israel yang kedua. Bagian yang juga penting dari peristiwa kedua ini adalah dipilihnya Yerusalem oleh Daud sebagai ibu kota Israel.
Setelah Daud meninggal, anak laki-laki Daud, yaitu Salomo, dilantik menjadi raja. Salomo mendirikan Bait Allah pertama di Yerusalem. Dia juga meningkatkan pengaruh dan kesejahteraan Israel. Namun, kebijakannya untuk mempekerjakan orang-orang Israel secara paksa dengan upah kecil dalam proyek-proyek pembangunannya; dan dosanya yaitu membiarkan penyembahan berhala-berhala asing, mengakibatkan timbulnya sebuah revolusi segera setelah kematiannya. Ini mengakibatkan terpecahnya kerajaan menjadi dua, yaitu kerajaan utara (Israel) dan kerajaan selatan (Yehuda). Inilah peristiwa penting ketiga kitab sejarah. Kitab 1 dan 2 Raja-Raja serta 1 dan 2 Tawarikh menggambarkan pemerintahan raja-raja kerajaan utara dan selatan tahun 931-586 SM.
Peristiwa penting yang keempat adalah kehancuran dan pembuangan kedua kerajaan tersebut. Meskipun sudah diperingatkan oleh nabi-nabi seperti Amos dan Hosea, kerajaan utara tetap menyembah berhala-berhala dan tidak menaati hukum Tuhan. Akibatnya, tahun 722 SM mereka dikalahkan oleh kerajaan Asyur. Kerajaan selatan diperintah oleh raja-raja keturunan Daud. Meskipun demikian, mereka juga tidak mendengarkan peringatan-peringatan yang disampaikan oleh para nabi, seperti Yesaya, Yeremia, Yehezkiel. Ketika seluruh bangsa dan beberapa pemimpin mereka tidak setia lagi kepada Tuhan, Tuhan membiarkan kerajaan Babel mengalahkan mereka pada tahun 586 SM dan memaksa banyak orang-orang terkemuka dan terpandang di kerajaan selatan menjalani hidup sebagai orang buangan di kerajaan Babel.
Pada tahun 539 SM, Raja Koresh dari Persia mengalahkan kerajaan Babel. Dialah yang mengizinkan orang-orang Yahudi yang hidup di pembuangan pulang ke tanah air mereka. Pulang dari pembuangan ini merupakan peristiwa penting kelima dalam kitab-kitab sejarah. Kitab Ezra dan Nehemia menggambarkan bagaimana bangsa Israel dapat kembali ke Yehuda, membangun kembali tembok dan Bait Allah di Yerusalem, dan mengabdikan dirinya kembali sebagai umat Tuhan.
Ada empat tokoh yang memainkan peranan penting dalam kitab-kitab sejarah. Yosua adalah pemimpin bangsa Israel setelah Musa meninggal. Dialah yang memimpin bangsa Israel memasuki Kanaan dan membantu mereka menempati tanah itu berdasarkan suku-suku. Samuel adalah hakim terakhir bangsa Israel. Samuel inilah yang diminta oleh bangsa Israel untuk memilih seorang raja bagi mereka. Namun, dia mengingatkan bahwa permintaan mereka akan seorang raja itu menunjukkan bahwa mereka kurang percaya terhadap kepemimpinan Allah. Raja Israel yang paling penting dan paling dicintai rakyat adalah Daud. Berbagai peristiwa dalam kitab-kitab sejarah ini berbicara mengenai kesetiaan Daud kepada Allah yang menjanjikan bahwa keturunannya akan selalu menjadi raja. Ezra adalah seorang pemimpin yang menuntun orang Israel kembali dari pembuangan. Dialah yang membangun kembali komitmen bangsa Israel untuk setia beribadat kepada Tuhan dan menaati hukum-Nya.
Sumber: Alkitab Edisi Studi