Sebuah peristiwa bersejarah terjadi saat Lembaga Alkitab Vietnam meluncurkan Perjanjian Baru (PB) dalam bahasa Cham pada 4 Maret 2024 lalu. Peristiwa ini merupakan langkah maju yang signifikan bagi Suku Cham Timur di Vietnam, karena mereka sekarang memiliki akses terhadap kitab suci dalam bahasa ibu mereka.
Proyek penerjemahan PB Cham berlangsung selama tujuh tahun, dimulai pada tahun 2015 dan selesai pada bulan Desember 2021, mencapai puncaknya dengan penerbitan Perjanjian Baru baru-baru ini di Cham. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, termasuk kendala pendanaan dan kompleksitas yang melekat dalam pekerjaan penerjemahan, tim penerjemah terus berupaya menyelesaikan pelayanan penting ini.
Masyarakat Cham Timur, kelompok etnis minoritas yang tinggal di bagian timur Vietnam Tengah, telah lama mengenal Injil. Meskipun banyak masyarakat Cham terbiasa berbicara dalam bahasa Cham, mereka tidak memiliki versi tertulis dari Injil. Mereka tidak sepenuhnya bisa memahami Injil, karena banyak dari mereka kesulitan memahami bahasa Vietnam. Proyek penerjemahan ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan tersebut dengan menyediakan Alkitab dalam bahasa yang dapat dimengerti dan dipahami oleh minoritas Cham Timur, memfasilitasi upaya penginjilan dan memungkinkan umat Kristen Cham untuk memperdalam wawasan iman mereka.
Pentingnya upaya penerjemahan ini ditegaskan oleh kekayaan budaya dan agama komunitas Cham. Masyarakat Cham berasal dari Kerajaan Champa di Vietnam Tengah. Selama berabad-abad, mereka melestarikan bahasa dan tradisi mereka, meskipun ada pengaruh-pengaruh budaya dari luar yang mulai menggerus tradisi asli. Sebagian besar masyarakat Cham beragama Islam. Namun, banyak juga dari mereka yang menganut agama Hindu atau variannya, termasuk Brahmanisme. Beberapa misionaris menyatakan, lanskap keagamaan yang beragam ini, ditambah dengan kepercayaan yang kuat terhadap pemujaan leluhur dan animisme, membuat proses pengenalan Injil Kristus kepada komunitas Cham tidak mudah.
Terlepas dari tantangan-tantangan ini, peluncuran Perjanjian Baru Cham mewakili secercah harapan bagi masyarakat Cham Timur. Seperti yang dinyatakan oleh Ibu Cam Tien (Esther) Ly, Staf Penerjemahan dari Lembaga Alkitab Vietnam,"Kami sangat bersukacita atas terbitnya Perjanjian Baru dalam bahasa Cham Timur yang juga berfungsi sebagai alat penginjilan yang ampuh bagi komunitas Cham Timur. Kami yakin, inilah waktunya gereja bertumbuh, ketika umat Kristen Cham diberdayakan untuk membaca dan mempelajari Alkitab dalam bahasa ibu mereka sendiri."
Meskipun penyelesaian Perjanjian Baru menandai suatu pencapaian yang signifikan, pekerjaan ini masih jauh dari selesai. Upaya untuk menerjemahkan Perjanjian Lama untuk sementara dihentikan. Namun, keberhasilan penyelesaian Perjanjian Baru merupakan bukti dedikasi dan ketekunan semua orang yang terlibat dalam proyek mulia ini.
Peluncuran Perjanjian Baru Cham mewakili lebih dari sekedar upaya penerjemahan. Hal itu melambangkan pemberdayaan komunitas untuk terhubung dengan keyakinan mereka dengan cara yang mendalam dan bermakna. Kini masyarakat Cham Timur sudah memiliki kitab suci dalam bahasa mereka sendiri. Kita tentu berharap hal ini akan mendorong pertumbuhan spiritual, memperkuat identitas budaya, dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah. Alkitab untuk semua.