Kepatuhan Dalam Kemenangan

Berita | 8 Mei 2020

Kepatuhan Dalam Kemenangan


 

Sekitar tiga tahun yang lalu saya menginap di rumah seorang sahabat di kota Yogyakartga. Letaknya di sebuah kelurahan  yang memiliki banyak pohon-pohon besar. Di siang hari, Yogyakarta suhunya rata-rata mencapai 35 derajat Celcius. Tapi di rumah sahabat saya, hawanya terasa adem mungkin sekira 24-25 derajat Celcius. Bahkan malam hari sebelum saya berangkat tidur, saya diingatkan supaya memakai selimut karena kalau malam hawanya bisa sangat dingin.

Saya bertanya kepada sahabat saya ini: "Kok bisa di sini hawanya begitu adem, padahal letaknya bukan di dekat lereng Merapi?" Sahabat saya menjawab: "Ini karena semua warga kelurahan disini patuh dengan aturan untuk tidak boleh menebang pohon. Siapapun warga yang akan menebang pohon, warga yang lain bersama-sama patungan, membayar pohon tersebut agar tidak jadi ditebang. Aturan ini sungguh terasa manfaatnya.  Semua rumah di kampung ini tidak ada yang membutuhkan AC. Karena hawanya sudah adem."

Cerita di atas mengajak kita bisa belajar pentingnya kepatuhan untuk hidup bersama. Arti patuh atau taat adalah: “melakukan apa yang diperintahkan oleh otoritas”.

Ada dua sumber otoritas yaitu (1) Figur, dan (2) Hukum.

Figur yang layak kita patuhi bersama karena mengarahkan hidup kita kepada kebaikan, ada tiga yaitu:
(1) Tuhan, Dialah penentu kehidupan. Tak ada pilihan kita harus patuh akan Firman-Nya.
(2) Atasan dalam hirarki, bisa negara maupun Lembaga di mana kita bekerja. Kita harus patuh kepada atasan karena demikianlah lazimnya dalam organisasi apapun. 
(3) Ahli di bidangnya. Kita harus patuh kepada dokter kalau kita ingin sembuh dari sakit. Kita harus patuh kepada ahli IT bila kita ingin mengoptimalkan segala peluang digitalisasi.

Sementara hukum memang semuanya dibuat untuk mengatur hidup manusia agar tidak terjadi kekacauan, adalah:

(1) Hukum Tuhan. Dia menurunkan dua hukum utama, yaitu: “Kasihilah Tuhan dan kasihilah sesama.” Dengan mematuhi hukum ini maka manusia akan damai sejahtera.
(2) Hukum Alam. Di mana alam dirusak, pasti alam akan bereaksi destruktif dan merusak tatanan hidup manusia.
(3) Hukum Lembaga. Mulai Lembaga negara, dan Lembaga di mana kita bekerja semua memiliki hukum yang harus dipatuhi.

Sebagai manusia dewasa selayaknya kita sadar diri untuk memiliki kepatuhan kepada otoritas. Apalagi dalam masa-masa menghadapi bencana. Kepatuhan membawa kita pada keselamatan bersama.

Lembaga Alkitab Indonesia selalu hadir dan berjuang bersama dengan semua pihak, untuk mendukung program pemerintah dalam rangka memutus rantai penularan virus Covid-19. Dengan kepatuhan kita bersama maka kita bisa berharap bencana ini cepat berlalu.

Salam Alkitab untuk Semua.

Dr. Sigit Triyono.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia