Alkitab adalah Panduku

Alkitab adalah Panduku

Sapaan LAI

Saat saya berusia 15 tahun,  (kelas satu SMA) saya sudah indekos jauh dari rumah, berjarak sekitar 300 km dari orang tua. Saya sering merasa kehilangan pegangan untuk melangkah karena tidak ada figur orang tua yang membimbing dan mengarahkan. 

Saya sangat bersyukur tempat pondokan saya hanya berjarak 50 meter dari sebuah Gereja Kristen Jawa (GKJ). Ke sanalah saya mencari pegangan, arahan dan bimbingan.

Saat kelas katekisasi dibuka bagi anak-anak muda yang ingin mengaku percaya (sidi), saya mendaftar dengan semangat. Setiap hari Rabu sore kelas katekisasi berlangsung secara rutin selama satu tahun. Saya adalah satu-satunya peserta yang tidak pernah membolos, saking semangatnya belajar.

Pernah satu sore, di hari pengajaran katekisasi hujan turun dengan lebatnya. Saya tetap berangkat dengan berpayung pinjaman Ibu Kos. Ternyata hanya Pak Pendeta Notodirjo (Alm) dan saya satu-satunya siswa katekisasi yang datang. Maka pengajaran katekisasi pada sore itu berlangsung layaknya les privat di GKJ Klaseman Klaten.

Dari forum katekisasi itulah saya mengenal Alkitab secara mendalam dan semakin mantap melangkah mengikut Tuhan. Banyak persoalan dalam kesendirian di masa muda mendapatkan solusi dari membaca Alkitab.

Lembaga Alkitab Indonesia melalui mandat yang dipikulnya menghadirkan Alkitab dan bagian-bagiannya agar dapat digunakan sebagai panduan hidup umat. 

Pernah saya mendapat pesan Whatsapp (WA) dari seorang sahabat di Semarang: "Saya diselamatkan Tuhan oleh karena membaca Alkitab terjemahan LAI. Sungguh saya banyak berhutang kepada LAI."

Kita semua memiliki hutang oleh karena telah diberikan anugerah keselamatan yang tak ternilai dari Tuhan Yesus Sang Juruselamat. Saatnya kita membayar hutang dengan mendoakan dan mewartakan semua upaya penerjemahan, penerbitan, penyebaran dan pelibatan Alkitab untuk umat yang membutuhkan. 

Bagi yang Tuhan berikan kelimpahan rejeki, saatnya mendonasikan untuk menopang segala pembiayaan pelayanan di atas. Ladang terhampar luas, pekerja sangat sedikit, keterlibatan kita di berbagai Medan pelayanan sungguh sangat bermakna. Salam Alkitab untuk Semua.

Dr. Sigit Triyono