DIA YANG KEMBALI 

DIA YANG KEMBALI 

Sapaan LAI

Palak, pemabuk, “Pemain perempuan”, penjudi kelas kakap, preman yang ditakuti banyak orang. Istilah-istilah itu sangat cocok untuk seorang Izak Samuel Kambu, laki-laki muda yang terjerat dalam dosa dan kejahatan. Tiap hari bergaul dengan iblis. Ketika hari Minggu tiba, dia dengan sukacita memalak warga jemaat yang sedang lewat menuju gereja untuk beribadah. Dia hanya sekedar meminta uang untuk membeli minuman keras. Bahkan pernah di saat umat sedang beribadah,  laki-laki berbadan tegap dan besar ini membunyikan petasan tepat di depan pintu gereja GKI Petrus Waena. Bukankah saat itu, adalah saat dimana umat fokus pada pemberitaan Firman,  merenungkan tentang Yesus yang penuh kasih, perbuatan ajaib Tuhan yang besar dan bagaimana umat harus kembali pada kebenaran? Seharusnya saat itu, umat mengintrospeksi diri atas segala dosa dan pelanggaran yang dibuat. Susana penuh syahduh dan ketenangan berubah jadi kacau. Seorang Izak mengubah suasana itu menjadi ketakutan dan kehebohan. Segala umpatan, makian, kemarahan ditumpahkan kepada Izak, laki-laki asli Papua yang masih hidup dalam kegelapan.

Tepat 15 Agustus 2021, di jemaat GKI Solafide Sereh Sentani, tempat di mana saya bergereja dan melayani bersama suami yang adalah Ketua Majelis Jemaat di gereja tersebut, sosok ini muncul di depan umat pada saat sedang ibadah Minggu pagi. Bukan untuk membunyikan petasan, melainkan memberitakan kabar baik tentang Yesus Kristus yang pernah dihinanya melalui sejuta perbuatan dosa masa-masa mudanya. Waktu 30 menit menjadi ruang kesaksian seorang preman 33 tahun yang kembali pada Kristus. Tidak bermodalkan apa-apa hanya Alkitab. Saya hanya bisa bilang “luar biasa”. Hidup yang lama ditinggalkannya dan mengikut Kristus dengan terus mewartakan kabar baik. 

Dulu minuman keras, sekarang Alkitab adalah pegangannya. Melangkah ke mana saja selalu berbicara soal Firman Tuhan, dan akrab dengan SabdaNya setiap waktu. Tujuan hidupnya sekarang adalah mengajak anak-anak muda untuk kembali pada Firman Tuhan. Apa artinya hura-hura, mabuk, hidup dengan ganja, seks tidak karuan, dan berjudi di masa muda? Masa yang seharusnya penuh warna, idealisme, kreatifitas, tangguh dan loyal tapi sia-sia hanya karena cinta akan kenikmatan sesaat. Izak Samuel Kambu adalah pribadi luar biasa yang menginspirasi anak-anak muda untuk kembali pada Alkitab. Ia terus mengembara di ruang-ruang gereja, di mata jemaat, dan di sudut-sudut pergumulan anak muda untuk mewartakan bahwa masa muda harus diisi dengan karya bukan apatis akan hidup dan terlena dalam pencobaan.  

Sobat muda, Alkitab sudah di tangan kita. Apakah kita membaca dan memberlakukan FirmanNya? Kita beruntung punya Alkitab, jadi pakailah kesempatan itu untuk mengenal dan lebih akrab dengan Kristus, sehingga hari-hari hidup kita menjadi berarti bukan hampa tanpa arti. Tuhan membentuk kita, pasti Dia akan menyertai kita, bukan mencampakkan kita menjadi pribadi yang hidup dalam neraka di dunia. 

Sobat muda, banyak di luar sana tidak memiliki pegangan hidup yaitu Alkitab. mereka tidak punya kesempatan seperti kita. Mereka rindu dibelai melalui sabda penyejuk hidup, namun tidak bisa karena tidak terbiasa merangkul Alkitab. Sobat-sobat muda di Gomo rindu Sabda Tuhan, jadi mari kita bersyukur karena telah memiliki Alkitab, dan lebih luar  biasa lagi jika Alkitab itu kita baca, maknai dan mengimplementasikanya dalam ruang gerak hidup kita. Izak Samuel Kambu telah menjadi saksi bagaimana Kristus sedang bekerja. Dia dahulu adalah pendosa telah kembali pada jalanNya. Mari kembalilah pada FirmanNya.

Salam Alkitab Untuk Semua

By. Melvy Alfons