FIRMAN TUHAN UNTUK INDONESIA

FIRMAN TUHAN UNTUK INDONESIA

Sapaan LAI

Sahabat Alkitab yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.

Bahasa yang paling mengena di hati bagi seseorang adalah bahasa Ibu, yaitu bahasa daerah di mana dia dilahirkan dan dibesarkan. Itulah mengapa berkomunikasi dengan Sang Pencipta kehidupan akan lebih merasuk di kalbu bila menggunakan bahasa Ibu.

Saya teringat saat saya masih bisa mendengar Doa Bapa Kami dari suara Ibu saya, yang terngiang adalah kata-kata dalam bahasa Jawa: "Dhuh Rama kawula ingkang wonten ing Swarga...."

Ada juga sahabat saya yang mengungkapkan bahwa dia lebih merasa mantap bila membaca Alkitab dalam bahasa daerahnya. Dia bilang: "kayaknya Alkitab dalam bahasa Indonesia kurang pas saya pahami."

Indonesia yang memiliki 719 bahasa daerah, sangat banyak PR-nya dalam upaya melestarikan bahasa daerah. Betapa tidak, karena salah satu usaha pelestarian bahasa daerah adalah menyediakan naskah di dalam bahasa tersebut. Dan pekerjaan ini sangatlah tidak mudah serta membutuhkan waktu yang lama.

Bila tidak ada naskah dalam bahasa daerah tertentu maka yang terjadi adalah proses kepunahan bahasa tersebut. Itulah mengapa Penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa daerah memiliki kontribusi signifikan terhadap pelestarian bahasa-bahasa daerah di Indonesia.

Bahasa ibu bagi sahabat-sahabat disabilitas telinga (tuli) adalah bahasa isyarat. Mereka akan lebih memahami dan merasakan pesan yang disampaikan bila dalam bahasa isyarat. Penerjemahan Alkitab dalam bahasa isyarat berbentuk video sangat ditunggu oleh mereka.

Saya pernah hadir dalam kebaktian bersama dengan sahabat-sahabat kaum tuli dari beberapa negara. Semua bisa memahami bahasa isyarat dalam bahasa Inggris. Menyanyikan lagu dengan gerakan sambil melihat teks di layar. Pendeta berkotbah dalam gerakan isyarat dan dibantu dengan  tayangan video. Saya melihat kekhusukan dan kesukacitaan dalam ibadah tersebut.

Di Indonesia perjuangan penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa isyarat masih panjang. Langkah penyiapan konsultan penerjemahan bahasa isyarat sedang berjalan. Paralel dengan itu survei-survei terus dilakukan untuk mendukung proses pengerjaan penerjemahan.

Menghadirkan firman Tuhan di Indonesia adalah pekerjaan semua umat percaya. Berbagai variasi bahasa dan media serta lokasi membutuhkan dukungan sumberdaya dari semua pihak.

Lembaga Alkitab Indonesia yang memikul mandat dari gereja-gereja di Indonesia terus mengupayakan sinergitas dengan semua mitra. Dengan sinergitas konkret dalam bentukmendoakan, mewartakan dan mendonasikan untuk program-program LAI, maka proases kehadiran firman Tuhan di Indonesia semakin lapang jalannya. 

Salam Alkitab untuk Semua.

Dr. Sigit Triyono