Gulungan Kitab Kejadian

Gulungan Kitab Kejadian

 

Bentuk kitab yang lazim pada masa Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah gulungan papirus, kulit atau perkamen yang padanya teks ditulis di bagian dalam. Apabila diperlukan, dapat dilanjutkan di bagian luar pada sisi baliknya seperti yang dilukiskan Yehezkiel 2:10. 

Di Mesir dan Babel, pada masa-masa awal budaya tulis, gulungan kulit jarang dipergunakan sebagai media penulisan tulisan dibandingkan papirus. Demikian juga gulungan-gulungan dari abad ke-17 SM dan abad-abad berikutnya jarang yang menggunakan kulit atau perkamen. Penggunaan kulit untuk menyalin naskah-naskah Alkitab pada kurun waktu yang lebih kemudian yang juga terbukti di antara gulungan Laut Mati, menyiratkan bahwa kulit sudah digunakan pada masa yang lebih awal. 

Perkamen sepertinya sudah digunakan kira-kira sejak tahun 1288 SM di Mesir dan bersama gulungan-gulungan kulit lainnya banyak digunakan pada periode Persia dan selanjutnya. Perkamen yang terdiri dari kulit binatang yang secara khusus dipersiapkan, lebih tahan lama dibandingkan dengan papirus. Paulus juga menggunakan perkamen (2 Tim. 4:13).

Berikut ini merupakan Gulungan Kitab Kejadian yang terdapat di Museum Alkitab LAI. Gulungan ini panjangnya 12 meter terdiri dari beberapa lembar kulit sapi yang disambung dengan cara dijahit.

 

Albert Tambunan, dari berbagai sumber