Herwanto: Setiap Permasalahan Memiliki Jalan Keluar

Herwanto: Setiap Permasalahan Memiliki Jalan Keluar

 

Benar kata pepatah, di mana ada kerja keras di situ ada jalan.  Itu pula yang terbukti dalam hidup Herwanto, senior editing rekaman di YASKI. Di yayasan yang fokus pelayanannya mengomunikasikan Kabar Baik melalui media elektronik tersebut, Mas Wanto, demikian panggilan akrabnya bekerja  memandu proses rekaman audio hingga melakukan pemrosesan pasca produksi. Bagi Lembaga Alkitab Indonesia, Mas Wanto membantu dalam proses perekaman renungan Gema Nafiri, yaitu renungan Lembaga Alkitab Indonesia yang disiarkan di sekitar 50 radio di seluruh Indonesia. Lewat pancaran radio-radio tersebut Kabar Baik tersebar ke berbagai pelosok Nusantara. Di wilayah-wilayah di mana Kabar Baik tidak boleh diwartakan, atau daerahnya susah dijangkau, melalui pelayanan siaran radio, Kabar Baik itu bisa menembus dan langsung berkumandang di sana.

Mas Wanto mulai bekerja di YASKI pada tahun 2000. Meskipun ia tidak memiliki latar belakang pendidikan elektronika ataupun rekaman, ia seorang yang memiliki ketekunan dalam belajar dan suka membaca buku-buku elektronika dan teknologi. Sebelum di YASKI, berbagai pekerjaan telah dijalaninya, termasuk menjadi tenaga kebersihan di gereja. Melihat semangat dan ketekunannya, seorang kerabat mengajaknya bergabung untuk melayani di YASKI, kebetulan di YASKI pada masa itu ada lowongan di Bidang Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM). 

Bagi Mas Wanto, setiap pekerjaan adalah amanah dari Tuhan. Maka, setiap amanah dijalaninya dengan tekun dan penuh sukacita. Pada masa awal pekerjaannya di YASKI, Mas Wanto bekerja di Bagian Umum. Tugasnya memberikan layanan kepada tamu dan mitra YASKI yang berkunjung, membantu mereka yang sedang menjalani proses rekaman, hingga bertanggung jawab terhadap kebersihan kantor. 

Pada awal 2000-an, YASKI memiliki beberapa studio rekaman yang setiap hari menerima order rekaman dari berbagai perusahaan maupun lembaga kristiani. Di luar itu, YASKI memang memiliki stasiun radio dan perusahaan rekaman sendiri.  Di sela-sela pekerjaannya menjaga kebersihan kantor, ia melihat dan ikut mengamati orang-orang yang terlibat dalam proses rekaman. Kemudian, ia mencoba belajar sendiri bagaimana teknik dan proses  perekaman berlangsung.

Setelah Mas Wanto mulai lancar dan menguasai peralatan rekam suara, penanggung jawab rekaman di YASKI mulai mencoba kemampuannya. Karena dirasa memiliki bakat dan ketekunan, pihak YASKI akhirnya memercayakan kepadanya tugas baru sebagai operator salah satu studio rekam kepadanya. Terlebih karena semakin hari jadwal rekaman semakin padat, sementara tenaga operator rekaman di YASKI terbatas. 

“Cita-cita saya waktu kecil tidak pernah tetap. Pernah ingin jadi penerbang. Kali lain ingin jadi anggota ABRI. Pernah juga ingin jadi guru. Tapi ke tempat inilah akhirnya saya ditempatkan. Segala sesuatunya mengalir begitu saja. Mungkin sudah merupakan panggilan Tuhan juga,” jelasnya sambil merenung. 

Melayani sebagai petugas rekam suara tentunya memiliki banyak suka dan duka, salah satu dukanya adalah gangguan aliran listrik. 

“Kita sedang proses rekaman dan sudah berjalan sekian lama, tiba-tiba listrik padam. Sementara hasil rekaman belum sempat disimpan. Praktis hasil rekaman hilang dan harus mengulang dari awal. Kadang jengkel, namun mau bagaimana lagi,” katanya. Di sinilah Mas Wanto melatih dirinya untuk senantiasa bersabar. 

“Kalau konsumen yang menjalani proses rekaman bisa memahami dan saling mengerti, proses rekaman akan kembali mengalir terus dengan nyaman. Yang repot kalau karena gangguan listrik, konsumen marah dan  jengkel. Suasana yang tadinya nyaman kadang jadi terganggu,” lanjutnya. 

“Sukacita saya adalah saat konsumen merasa puas dan beroleh berkat melalui pelayanan kita dan kita sendiri mendapatkan berkat-berkat rohani melalui pekerjaan kita,” katanya penuh sukacita. 

Bekerja bertahun-tahun di Yayasan Kristen seperti YASKI, banyak memberikan inspirasi dan berkat rohani tersendiri baginya. Sebagai orang yang memandu proses rekaman di studio, hampir setiap hari ia terlibat dengan berbagai proyek rekaman naskah renungan maupun pembacaan petikan-petikan Kitab Suci. Renungan-renungan tersebut secara tidak disadari menjadi sumber mata air rohani yang menguatkan batinnya. 

Ia pun menyadari bahwa Tuhan hadir dan menyapanya lewat pekerjaannya.Terlebih pada masa-masa belakangan ini, saat ia harus menjalani hidup sebagai orang  tua tunggal dengan tiga orang anak. Beberapa tahun silam istrinya telah dipanggil Tuhan karena sakit. Dengan membaca Alkitab maupun renungan-renungan di ruang studionya, Mas Wanto seperti mendapat kesadaran dan semangat baru. Saat dirinya dilanda berbagai kesulitan atau pergumulan, imannya kembali dikuatkan. 

Dalam melakukan proses editing rekaman, Mas Wanto tidak pernah bekerja setengah hati untuk memperoleh hasil rekaman sebaik mungkin. Untuk rekaman renungan Alkitab misalnya, seringkali Mas Wanto harus membaca renungan berkali-kali sambil mendengarkan hasil rekamannya. Tak jarang semua dikerjakannya sampai larut malam, bahkan hingga dini hari. Sambil membaca berulang kali dan melakukan editing rekaman, renungan-renungan tersebut memberi kekuatan dan penghiburan bagi batinnya. 

Waktu dirinya masih kecil, kira-kira kelas tiga SD, keluarganya mendapat Alkitab. Entah dari mana asalnya. Alkitab tersebut mereka terima dengan penuh sukacita. Tak jarang ia dan anggota keluarganya yang lain berebut membacanya. Alkitab menjadi barang berharga dan bacaan utama keluarganya. Karena di masa itu belum tersedia buku-buku renungan seperti sekarang. 

Mas Wanto menyatakan, Alkitab menuntun dirinya menuju jalan keselamatan. Tanpa membaca Alkitab kita tidak pernah tahu, bagaimana Allah merancang keselamatan bagi dunia dan menyatakannya lewat kehadiran Yesus Kristus. Lewat Kitab Suci, Mas Wanto meyakini bahwa Allah senantiasa menepati janjinya dan setiap kesulitan pasti ada akhirnya. 

Salah satu masa sulit dalam hidup Mas Wanto, yaitu ketika istrinya, Elisabeth Dewi Rahmawati, dipanggil Tuhan. Mas Wanto harus menjadi orang tua tunggal dengan tiga anak. Istrinya menderita sakit cukup lama, tetapi ia tidak ingin menyusahkan suaminya. Di depan suami, istrinya selalu menunjukkan sukacita dan semangat tinggi. Bahkan, selalu menjadi pendorong semangat bagi Mas Wanto saat melayani Tuhan. Padahal latar belakang istrinya bukan dari kalangan Kristen. Namun, oleh keyakinannya sendiri ia mengikut jalan Tuhan. Itu terjadi jauh sebelum bertemu dengan Mas Wanto. 

Sementara Mas Wanto sendiri berasal dari keluarga Kristen sejak lahir. Sedari kecil ia terbiasa membaca Alkitab. Setiap ada waktu senggang, ia membaca Kitab Suci. Pamannya sendiri merupakan pendiri gereja di kampungnya. Meski demikian,  iman Mas Wanto terkadang masih mengalami pasang surut. Menurut Mas Wanto, Istrinya memiliki iman yang jauh lebih teguh dibandingkan dirinya. Dari awal ia mau menerima Mas Wanto apa adanya. Melalui teladan istrinya, iman keluarganya bertumbuh.

Saat penyakit kanker istrinya bertambah parah, istrinya hanya berkata, “Tidak apa-apa. Kita harus tetap bersukaita karena ini merupakan ujian dari Tuhan.”

Sepeninggal istrinya, Mas Wanto mengaku sempat merasakan kekosongan. Untunglah, lewat topangan beberapa sahabat, Tuhan memanggilnya kembali untuk terlibat dalam pelayanan gereja. Tuhan juga membangkitkan kembali kebiasaan doa dan membaca Kitab Suci lelaki kelahiran Pemalang 43 tahun lampau ini. 

Begitu Mas Wanto kembali rajin berdoa dan membaca Alkitab, Tuhan menjawab dengan mendatangkan banyak berkat dan kesempatan pekerjaan. Terutama yang terkait dengan kemampuannya melakukan olah rekam suara. Banyak orang menawarkan pekerjaan untuk tugas sound engineer atau sound editing. Mas Wanto dan keluarganya menyikapi berkat Tuhan ini dengan penuh ucapan syukur. 

Mas Wanto sering teringat ucapan almarhum istrinya, “Mbok yang rajin baca Alkitab, Mas. Jangan lupa berdoa.” Mas Wanto kini semakin meyakini kebenaran firman Tuhan bahwa di balik setiap kesulitan selalu ada jalan keluar, seperti tertulis“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya(1 Kor. 10:13). 

Meskipun istrinya kini sudah tiada, ucapannya terus menjadi inspirasi baginya dan keluarga, bahwa dengan tinggal dekat dengan Tuhan, segala permasalahan hidup pasti ada jalan keluarnya.

 

Herwanto, senior sound engineer di YASKI