Kuatkan Dan Teguhkanlah Hatimu

Kuatkan Dan Teguhkanlah Hatimu

Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau." (Ul 31:6)

Bagi yang pernah ditinggalkan pacar, tentu bisa merasakan sakitnya. Kumpulan dari rasa dicampakkan, sakit hati, dibandingkan, dan sebagainya.  Situasi demikian juga bisa terjadi pada keluarga, ketika ada yang meninggal dunia dan termasuk perceraian.  Seorang anak, istri atau suami merasa sepi, kuatir, tidak sanggup dan lain-lain ketika ditinggal oleh pasangan atau orang tua. Bahkan dalam urusan pekerjaan pun bisa terjadi, ketika seorang atasan, bawahan atau rekan kerja pergi karena berbagai penyebab.  Mereka yang ditinggalkan bisa merasakan banyak hal tidak enak.  Suatu waktu, saya pernah mengalami seseorang yang sudah menyatakan komitmen untuk mendukung (mengerjakan) sebuah proyek, tetapi tiga bulan kemudian dia bilang tidak mau lagi karena alasan ini dan itu.  Padahal dia sangat diperlukan di proyek itu dan dulu dimulai karena dia bersedia.  Andai dari awal tidak mau,  proyek tidak akan dimulai.

Ayat di atas adalah peneguhan janji Tuhan kepada umatNya,  bahwa  Dia akan selalu menyertai dan tidakakan membiarkan atau meninggalkan.  Janji yang diberikan dalam konteks ketika umat Tuhan keluar dari tanah perbudakan menuju ke tanah perjanjian,  adalah juga janji yang sama bagi umat Tuhan di segala jaman, termasuk kepada kita di masa ini.   Tuhan hadir dan menolong dalam berbagai situasi, dengan cara dan kedaulatanNya sendiri yang tidak bisa kita atur menurut pemikiran dan selera kita.   Prinsipnya Tuhan tidak akan membiarkan kita hancur dan binasa, tetapi memang kadang kita diijinkan untuk mengalami dan memasuki masa yang sukar dengan suatu maksud.  Bisa untuk mendidik kita, membentuk kita menjadi lebih baik,  mengingatkan ketika kita mulai melenceng, dan seterusnya.

Manusia bisa meninggalkan kita karena kelemahannya (marah, tergoda yang lain, hilang kesabaran, keterbatasan dll).   Karena itu jangan mengandalkan siapapun manusia lebih daripada Tuhan, karena pada akhirnya akan kecewa.  Kita tentu perlu menjalin relasi dan kesan baik dengan sesama manusia.   Saling menolong dan ditolong dalam berbagai wujud.   Saling memperhatikan dan membantu.  Tetapi ingatlah bahwa semua itu ada batasnya dan yang tidak terbatas adalah Tuhan.  Itulah mengapa sangat penting bagi kita untuk mempunyai relasi (hubungan pribadi) yang erat dengan Tuhan,  cari Dia setiap waktu.  Bukan pada saat dibutuhkan saja.

Tuhan menyertai kita.

Salam dan doa,

Ulbrits Siahaan