Roti Tidak Beragi

Roti Tidak Beragi

 

Dalam Perjanjian Lama keberadaan Roti Tidak Beragi adalah sebagai peringatan keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir. Roti tidak beragi merupakan lempengan roti yang tipis dan tidak diberi ragi. Roti tidak beragi biasa dibuat dalam suatu kondisi yang mendadak (Kej. 18:6; 19:3), juga pada saat panen (Yos.5:11; Rut 2:14), pada saat berkurban (Im. 2:4, 11; 23:18), sebagai roti unjukkan dan digunakan selama tujuh hari pada perayaan roti tidak beragi (Kel. 12:15-20; 23:15; Ul. 16:1-8). 

Latar belakang pembuatan roti tidak beragi adalah merujuk pada masa keluaran, dan roti ini dibuat karena saat itu suasana sedang mendesak, dimana bangsa Israel harus keluar dari Mesir sehingga tidak dapat mempersiapkan makanan roti dengan cara membuat roti yang seperti biasanya (dengan ragi). Roti tidak beragi ini secara turun-temurun bagi Israel menjadi suatu peringatan bahwa Allah menolong Israel keluar dari perbudakan di Mesir. 

Ada pendapat bahwa larangan memakai ragi dan madu (Im. 2:11), mungkin dibuat karena peragian melibatkan penghancuran dan pembusukkan, dan bagi orang Israel keadaan membusuk menimbulkan kesan kenajisan. Namun, pendapat seperti ini tidak sepenuhnya benar karena perlu diketahui bahwa roti yang beragi dan yang tidak beragi, keduanya dipakai dalam peribadatan Israel, misalnya roti bundar beragi menyertai kurban syukur (Im. 7:13; Am. 4:5).

 

Albert Tambunan_dari berbagai sumber