-->

Minggu Prapaskah 1 2024


Minggu Prapaskah 1
18 Februari 2024

Kerendahan hati dan Pengosongan Diri

Mazmur 25:1-9

Mengerjakan pertobatan secara nyata berarti kita siap untuk menapaki jalan perubahan dengan petunjuk kebenaran firman Tuhan. Jalan ini memang tidak akan mudah untuk ditelusuri. Bahkan, tidak jarang kita bisa kesulitan untuk membaca petunjuk jalan akibat maraknya keegoisan diri dan segala nafsu pribadi yang mengaburkan cara pandang kita dalam memandang panduan yang Tuhan berikan di dalam pertobatan tersebut. Namun, inilah perjalanan panjang yang sangat layak untuk diperjuangkan. Oleh sebab itu, menapaki jalan perubahan di dalam Tuhan perlu dimulai dengan kerendahan hati dan pengosongan diri dari segala dorongan yang cenderung hanya ingin memenuhi keinginan diri sendiri tanpa memperdulikan lagi suara Tuhan.

Syair dari pemazmur ini telah memberikan kita kesaksian iman yang patut untuk kita maknai dan aplikasikan dalam proses awal pertobatan di masa prapaskah ini, yakni kerendahan hati dan pengosongan diri untuk diisi oleh panduan firman Tuhan. Pemazmur melantunkan, “Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, ajarkanlah jalan-Mu kepadaku.” Ia menyadari bahwa jalan perubahan di dalam Tuhan ini tidak akan mampu ia telusuri tanpa adanya panduan dari Tuhan itu sendiri. Dengan kata lain, pemazmur juga mengakui bahwa perubahan yang sedang ia kerjakan itu pun bukanlah hasil dari usahanya sendiri melainkan hanya karena adanya peran aktif Tuhan di dalam perjalanan panjang tersebut. Inilah wujud kerendahan hati dalam proses pertobatan seorang umat Tuhan.

Kemudian, pemazmur juga menunjukkan sebuah sikap keseriusan dalam pengosongan dirinya agar diisi oleh suara kebenaran firman Tuhan. Ia berkata, “Tuntunlah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari. Ingatlah akan rahmat dan kasih setia-Mu, ya TUHAN, sebab semuanya itu sudah ada sejak dahulu kala. Dosa-dosa masa mudaku dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kau ingat lagi, sesuai dengan kasih setia-Mu, ingatlah aku demi kebaikan-Mu, ya TUHAN.” Pernyataan ini adalah ekspresi iman yang begitu haus akan pengampuan dan penuh dengan kerinduan untuk mengalami pemulihan dari kebenaran firman Tuhan.

Sahabat Alkitab, marilah kita jalani minggu prapaskah pertama ini dengan merenungkan dua hal yang penting dan sangat berpengaruh terhadap proses perjalanan menuju perubahan yang sejati. Pertama, apakah kita sudah memiliki kerendahan hati untuk dipandu oleh suara kebenaran dari Tuhan yang seringkali membawa kita ke arah yang bertentangan dengan dorongan nafsu diri sendiri? Tanpa adanya kerendahan hati ini, kita pun hanya akan melakukan perjalanan yang melelahkan tanpa adanya hasil yang jelas sebagai sebuah laku pertobatan. Kedua, apakah kita sudah mengosongkan diri dari segala ego untuk kemudian diisi dengan nilai-nilai kebenaran firman Tuhan? Ingatlah bahwa pertobatan yang ideal berarti benar-benar mengalami transformasi diri yang semakin menjadi selaras dengan kehendak Tuhan. Oleh sebab itu, menginginkan hasil pertobatan tanpa adanya perjuangan untuk mengosongkan isi diri sendiri dari segala kelaliman untuk kemudian menggantikannya dengan nilai-nilai kebenaran firman Tuhan adalah sebuah mimpi kosong di siang hari.