-->

Minggu Prapaskah 3 2024


Minggu Prapaskah 3
3 Maret 2024

Hati dan Pikiran Bagi Kristus

Yohanes 2 : 13-22

Yesus Kristus menunjukkan ketegasan sikap-Nya pada saat merespons kenyataan atas banyaknya para pedagang di pelataran Bait Allah. Sikap tegas dan keras-Nya itu pun mewujud dengan cara mengusir para pedagang dan membubarkan seluruh praktik perdagangan dari halaman Bait Allah. Hal itu dilakukan Yesus bukan untuk melawan, menghalangi maupun melarang praktik peribadahan umat di Bait Allah, melainkan untuk melawan beragam praktik yang justru menjadi penghambat dan perusak ketulusan ibadah itu sendiri.

Perikop mengenai sikap Yesus Kristus di halaman Bait Allah ini pun sekilas dapat memberikan kesan yang menimbulkan kengerian, meskipun tidak juga berarti menjadi momok iman, seolah-olah Ia adalah Tuhan yang penuh amarah. Justru, permenungan pada hari ini telah mengarahkan kita untuk melihatnya sebagai sikap yang menunjukkan bahwa Yesus Kristus merindukan agar umat sungguh-sungguh memiliki ketulusan hati dan fokus iman yang terarah hanya kepada Tuhan, bukan justru disibukkan oleh beragam kepentingan-kepentingan personal yang tidak hanya mencederai kualitas imannya kepada Tuhan, melainkan juga mencederai orang lain yang ada di sekitarnya.

Permenungnan firman Tuhan pada hari ini mengajak kita untuk merenungkan dan menilik secara tulus serta jujur ke dalam hati kita sendiri sebagai seorang pengikut Kristus. Kita perlu memahami kondisi hati dan pikiran kita di sepanjang perjalanan mengikut Yesus Kristus. Apakah hati kita memang telah sungguh-sungguh siap untuk menerima kehadiran-Nya, menerima segala tuntunan suara-Nya, dan diisi oleh kebenaran firman-Nya? Atau jangan-jangan, entah sadar maupun tidak sadar, hati kita masih terlalu berat hingga bersungut-sungut setiap kali mendengarkan suara-Nya? Kemudian, apakah kita sudah sungguh-sungguh mengarahkan pikiran kepada-Nya? Atau, jangan-jangan selama ini kita pun masih terlalu asik melihat ke arah yang berlawanan dengan pimpinan firman-Nya? Sangatlah mungkin bahwa selama ini kita sedang terpana dalam memandang hal-hal lain yang justru mengalihkan pandangan iman kita dari Kristus.

Sahabat Alkitab, kiranya Minggu Prapaskah ketiga ini dapat kita jalani sebagai momentum untuk secara sungguh-sungguh membentuk hati dan pikiran yang layak untuk kita persembahkan bagi Kristus. Jangan sampai kita justru ‘mengotori’ diri dengan beragam distraksi yang menciderai kualitas iman sebagai umat Tuhan. Kita pun perlu berhati-hati dengan menyadari bahwa ada banyak hal di sepanjang perjalanan kehidupan kita yang sangat mungkin mengganggu kesungguhan hidup beriman kita sebagai pengikut Kristus. Hal ini adalah penting untuk dilakukan dan terus-menerus digumuli oleh kita agar menjadi umat Tuhan yang memiliki iman yang hidup dan bertumbuh.