Salah satu ciri pemimpin yang tidak bertanggung jawab adalah mementingkan diri sendiri. Kalau pun ia peduli kepada yang lain, hal itu dilakukan untuk mencapai tujuan dan kepentingannya sendiri. Harus kita akui, kerakusan dalam diri manusia dapat ditelusuri sampai pengenalannya akan siapa dirinya sesungguhnya. Apakah dia memandang dirinya sebagai penguasa atau tidak lebih daripada seorang hamba?
Tuhan membenci gembala-gembala yang tamak, yang hanya mengenyangkan perutnya sendiri.
Namun, jika kita renungkan bacaan hari ini, Tuhan lebih mengutamakan keadaan mereka yang telah menjadi korban, mereka yang terpuruk. “Kawanan domba” yang menjadi mangsa dan makanan binatang liar, akan dituntut kembali dari cengkraman pemimpin mereka. Allah sendiri akan bertindak dan memegang kendali.
Sahabat Alkitab, sifat rakus bukan karakter personal yang bisa dianggap enteng. Kita dibuat sadar bahwa ketamakan seseorang mengakibatkan hidup banyak orang dipertaruhkan. Tuhan pun tidak tinggal diam. Ia merancang keselamatan bagi umat-Nya, dan sebagai Gembala yang baik Ia mencari yang hilang (bdk. Yoh. 10:11). Di balik kemarahan Tuhan terhadap para pemimpin Israel, perhatian kita diarahkan kepada keadaan bangsa yang terlantar ini. Mereka membutuhkan pertolongan. Kenyataan berikut tidak boleh luput dari perhatian kita: Allah yang murka itu adalah Allah yang penuh rahmat.
Salam Alkitab Untuk Semua.