Salah satu kenyataan sosial yang masih memprihatinkan adalah mengenai status dan posisi kaum perempuan yang masih terlalu rentan terhadap segala bentuk kekerasan dan ketidakadilan berbasis gender. Para perempuan seringkali tergerus rasa aman dan haknya hanya karena mereka terlahir sebagai perempuan. Tidak jarang, mereka kerap dipandang rendah hanya karena mereka perempuan. Hal yang semakin miris adalah kondisi tersebut dapat terjadi hampir di segala lini kehidupan, mulai dari lingkup pekerjaan, pendidikan, relasi masyarakat, keagamaan hingga di dalam keluarga.
Berkaitan dengan kondisi di atas, syair pembuka dalam Amsal 14 justru menempatkan peran perempuan pada posisi krusial dalam hidup sebuah keluarga. Perempuan yang umumnya dianggap remeh dan lemah, justru ditempatkan oleh si penyair Amsal sebagai orang yang dapat mempengaruhi kualitas dari sebuah rumah tangga dimana ia hidup di dalamnya. Kebijaksanaan perempuan akan menghasilkan kekokohan rumah tangganya, sedangkan kebodohannya akan membawa kehancuran. Pentingnya peran ini semakin dipertegas melalui cara penyair Amsal membandingkannya dengan peran dari lembu yang kuat yang akan melimpahkan hasil panen dan begitu pula sebaliknya. Melalui perbandingan ini si penyair tidak berarti sedang menyetarakan status perempuan dengan hewan, melainkan menekankan esensi dampak yang ada di dalamnya.
Penyair Amsal memang tidak hanya spesifik membicarakan peran perempuan dalam teks bacaan hari ini. Ia juga membicarakan perihal kejujuran, sikap takut dan hormat akan TUHAN. Oleh sebab itu, merupakan hal yang menarik ketika ia membicarakan peran perempuan dengan kualitas hidup manusia yang takut akan TUHAN yang menunjukkan bahwa semua hal tersebut merupakan hal penting yang tidak semestinya luput dari perhatian setiap orang yang hidup sebagai umat TUHAN. Kehadiran peran perempuan dalam syair Amsal ini juga membawa kita pada sebuah permenungan bahwa terkadang cara hidup dunia yang salah seringkali mengerdilkan kualitas dan nilai diri kita, meski pada idealnya kita memiliki dampak yang begitu bernilai untuk dibiarkan begitu saja.