Orang Israel mendapatkan nubuat dari Hagai dan Zakharia yang menegur mereka karena mereka tidak melanjutkan pembangunan Bait Allah (Hag. 1:2-8). Ini merupakan teguran yang pantas untuk diberikan. Pembangunan rumah Tuhan terhenti karena tentangan dari penduduk sekitar yang membawa otoritas dari pembesar-pembesar Persia yang telah disogok mereka (4:5). Bukankah memang dapat dipahami kalau orang Israel berhenti membangun? Mereka tentu merasa takut. Ancaman yang diberikan kepada mereka memiliki kekuatan otoritas pemerintah Persia! Bukankah wajar untuk takut?
Tidak wajar! Mengapa tidak wajar?
Karena Tuhan – yang memerintah atas mereka – sanggup mengarahkan hati raja Koresh untuk melindungi mereka. Orang Israel tidak punya alasan untuk tunduk kepada manusia jika Tuhan yang telah memberikan perintah kepada mereka. Itulah sebabnya peringatan dari nabi Hagai begitu keras mendorong mereka kembali. Jadi dapat dikatakan bahwa kegagalan pembangunan Rumah Tuhan tidak boleh berhenti karena kesalahan yang berulang. Maka, Zerubabel dan Yesua, yang memimpin pembangunan bait Allah tersebut, berdasarkan perintah Nabi Hagai dan Zakaria
Orang yang mengabdikan diri pada maksud dan pekerjaan Allah secara khusus diperhatikan dan dijaga oleh Tuhan. Apabila saudara sedang berusaha untuk memuliakan kerajaan Tuhan kita dan kebenaran-Nya, Ia takkan pernah mengalihkan pandangan-Nya dari saudara. Janji ini menjadi milik anda, "Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar" (Mazm 34:16). Memang ketika kita bekerja menurut talenta yang Tuhan berikan kepada kita sering kali mendapat tantangan dari dunia ini melalui kelompok manusia, bahkan kekuasaan itulah yang sering kita lihat dan alami. Contoh : Pembangunan Rumah ibadah sangat sulit sekali memperoleh Izin membangun.