Perjumpaan Abimelekh, seorang raja Filistin beserta Pikhol panglima tentaranya dengan Abraham menjadi sebuah poin sejarah hidup yang berpengaruh, bukan hanya bagi mereka bertiga tetapi juga bagi kehidupan Ishak di masa mendatang. Terdapat beberapa hal penting yang perlu kita ketahui dibalik perikop ini. Pertama, pertemuan di antara ketiga orang itu sangat bersifat politis. Kedatangan Abimelekh sebagai raja Filistin beserta Pikhol, panglima perangnya untuk menemui Abraham, seorang perantauan yang sedang menumpang hidup di tanah mereka, menjadi sebuah bentuk pengakuan dari Abimelekh dan Pikhol akan kekuatan politis maupun militer yang dimiliki Abraham. Kedua, pertemuan itu juga menjadi sebuah cara penyelesaian konflik sumur yang terjadi antara gembala-gembala Abraham dengan gembala-gembala Abimelekh. Kita perlu menyadari bahwa sumur menjadi sebuah hal yang sangat penting bagi kehidupan di padang gurun, karena melaluinyalah para nomaden dapat bertahan hidup dan mengasuh hewan teranknya. Ketiga, ikatan perjanjian damai antara Abimelekh dengan Abraham tidak hanya berpengaruh secara politis bagi mereka, tetapi juga telah menjadi jalan bagi pengukuhan kehadiran dan kemahakuasaan nama TUHAN di tanah Filistin. Secara kultur, hal ini menjadi sebuah hal yang sangat penting, mengingat orang-orang Filistin telah memiliki allahnya sendiri dimana mereka tidak menyembah TUHAN yang disembah oleh Abraham. Ikatan perjanjian ini pula yang akan menjadi ‘pegangan’ keamanan hidup Ishak yang akan bertahan hidup di tanah asing itu (bdk. Kej. 26).
Sahabat Alkitab, perikop yang kita baca hari ini tidak hanya menjadi sebuah pelajaran sejarah bernuansa politis, tetapi juga menampilkan kepada kita sebuah nilai tentang kesaksian. Maksudnya, pengakuan yang diberikan Abimelekh kepada Abraham merupakan hasil dari kualitas hidup yang Abraham tampilkan dan itu semua tidak terlepas dari kualitas iman yang ia berikan untuk TUHAN. braham adalah orang asing dan datang ke tanah orang untuk membangun kehidupan. Kita pun sudah tahu bahwa Abraham melakukannya atas dasar ketaatan terhadap TUHAN dan iman atas segala janji yang TUHAN sampaikan kepadanya. Iman yang muncul dalam cara hidup itulah yang membuat Abraham mendapatkan pengakuan hingga disegani oleh raja Abimelekh. Artinya, kualitas iman akan selalu muncul dalam sikap hidup sekaligus menjadi bentuk kesaksian akan kuasa TUHAN dalam kehidupan setiap umat percaya. Oleh sebab itu, sebagai umat TUHAN kita perlu menyadari bahwa menjaga kualitas iman bukan hanya berdampak positif bagi diri sendiri tetapi juga sangat berpengaruh sebagai bentuk kesaksian akan kuasa TUHAN.
Salam Alkitab Untuk Semua