Harapan pemazmur dalam ayat-ayat ini memang sudah cukup jelas, yakni ia mengalami keselamatan dari segala macam jearatan atau jebakan yang dipersiapkan musuh-musuhnya. Tentu saja, keselamatan itu datangnya dari TUHAN. Pada ayat 10, pemazmur bukan hanya mengakui bahwa hanya TUHAN yang sanggup melakukan semua itu baginya, tetapi juga mengakui kesengsaraannya sebagai pihak yang lebih lemah. Daud dalam syair ini menunjukkan sebuah sikap kerendahan hati di hadapan TUHAN ketika ia mengakui bahwa ia memang tidak lebih kuat dari para lawannya. Daud berkata, “Ya TUHAN, siapakah yang seperti Engkau, yang melepaskan orang sengsara dari tangan orang yang elbih kuat dari padanya…?”
Cara Daud menunjukkan harapan dan pujiannya atas keselamatan serta kuasa TUHAN dalam hidupnya adalah sesuatu yang penting dalam kehidupan beriman. Mengapa demikian? Sahabat Alkitab, sangat mudah bagi kita untuk meminta pertolongan TUHAN pada saat kita merasa susah atau tak berdaya. Namun, begitu mudahnya juga bagi kita, bahkan tanpa kita sadari, untuk melupakan karya TUHAN dalam sepanjang kehidupan kita. Perkataan Daud pada ayat 9 dan 10 pun memberikan kita pembelajaran iman tentang pentingnya kesadaran diri di hadapan TUHAN, bahwa hanya Ialah sumber kekuatan dan pembela kita.
Ayat 9 dan 10 tergolong sebagai bentuk doksologi atau puji-pujian kepada TUHAN. Itulah sebabnya Daud memulainya dengan kalimat, “Tetapi aku bersorak-sorak…aku girang karena keselamatan dari pada-Nya.” yang kemudian ia isi bukan hanya untuk menunjukkan kuasa TUHAN tetapi juga memosisikan dirinya sebagai orang sengsara dan lemah. Hal ini bukan ingin menjadikan kita sebagai manusia-manusia yang merendahkan diri sendiri atau pun menyangsikan kemampuan diri. Justru, bentuk pujian yang seperti demikian mengajarkan kita bahwa diperlukan kerendahan hati untuk mengakui TUHAN sebagai sumber pertolongan dan kekuatan yang memampukan kita menghadapi berbagai situasi-kondisi kehidupan. Hanya dengan cara seperti inilah kita dapat menjalani kehidupan dengan selalu mengingat peran TUHAN dalam kehidupan ini, bukan hanya sebagai pihak yang ‘dilibatkan’ melainkan sebagai pihak yang terlibat banyak dan sumber utama kehidupan kita.
Salam Alkitab Untuk Semua