Mempelai pria Kidung Agung sedang mengutarakan dampak kehadiran sang kekasih hati dalam hidupnya. Ia merasa begitu berdebar sebagai tanda tingginya antusiasme dan cinta pada dirinya terhadap sang mempelai perempuan. Segala yang ada pada diri sang kekasih begitu memenuhi diri sang pria. Kepenuhan nikmat itu tidak hanya bermuara pada keindahan fisik, melainkan juga pada segala kualitas cinta dan kasih yang diberikan oleh mempelai perempuan kepadanya.
Sosok pria dalam Kidung Agung ini pun sedang menunjukkan betapa bersyukurnya ia akan kehadiran sang kekasih hati. Bahkan, nikmat cinta yang diberikan oleh mempelai perempuan dan segala dampak kehadiran fisiknya telah memenuhi serta mencukupkan si pria atas segala kebutuhan kenikmatannya yang lain. Sang mempelai pria dengan berani dan tegas menungkapkan bahwa keberadaan mempelai perempuan dalam hidupnya telah mengalahkan kenikmatan anggur, harumnya rempah dan manisnya madu. Peryataan ini pun menjadi sebuah ketegasan sikap cinta, secara khusus bagi seorang pria yang hidup di tengah budaya yang gemar mengonsumsi anggur, akrab dengan penggunaan wangi-wangian dan aktif mengkonsumsi madu sebagai sumber alami rasa manis. Intinya, mempelai pria sedang mengungkapkan kebercukupan atas kehadiran sang kekasih hati di dalam hidupnya.
Nilai kebercukupan yang nampak dibalik syair pujian mempelai pria ini pun dapat kita jadikan bahan pemaknaan untuk membangun relasi yang bertahan. Tidak sedikit hubungan yang berakhir akibat perasaan tidak cukup pada masing-masing individu di dalamnya. Alhasil, mereka selalu berusaha mencari kekurangan pada diri pasangannya yang kemudian berujung pada kesimpulan ‘ketidakcocokan’. Itulah mengapa setiap individu yang menginginkan terciptanya hubungan yang bertahan perlu memulai dengan kebercukupan dalam cara pandangnya terhadap pasangan. Kebercukupan dalam cara pandang, entah terhadap pasangan maupun kondisi diri, merupakan langkah konkret untuk menghasilkan rasa syukur kepada TUHAN. Lagi pula, bagaimana mungkin kita akan mensyukuri karya TUHAN dalam hidup kita maupun mensyukuri kehadiran orang-orang terkasih di dalam hidup ini, jika kita selalu merasa kurang?