Ketegasan sikap TUHAN untuk kesekian kalinya Kembali muncul dalam peraturan yang disampaikan melalui Musa. Secara khusus, TUHAN mengingatkan orang Israel agar tidak melakukan kurban persembahan selain untuk ditujukan kepada-Nya. Bahkan, setiap orang yang masih nekat melakukan penyembelihan hewan untuk dikurbankan, namun tidak ditujukan untuk TUHAN akan mendapatkan konsekuensi yang tidak main-main. Inilah arti dari pernyataan, “Setiap orang dari kaum Israel yang menyembelih lembu atau domba atau kambing di dalam perkemahan atau di luarnya, tetapi tidak membawanya ke pintu Kemah Pertemuan, untuk dipersembahkan sebagai persembahan kepada TUHAN di depan Kemah Suci TUHAN…orang itu haruslah dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya.”.
Ternyata larangan TUHAN tersebut semakin merujuk kepada kecenderungan yang masih sangat mungkin dilakukan oleh orang Israel, yakni memberikan persembahan kepada jin-jin. Hal ini tentu merupakan sebuah penyembahan berhala yang secara jelas telah melanggar perintah “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku… Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu…”. Artinya, melalui perintah ini TUHAN bukan hanya memberikan peringatan agar umat Israel tidak sembarangan melakukan kurban persembahan, melainkan juga menegaskan agar mereka hanya memberikan kurban untuk TUHAN.
Sahabat Alkitab, melalui perikop bacaan hari ini kita kembali diingatkan bahwa hidup beriman kepada TUHAN merupakan pelatihan komitmen dan kedisiplinan pikiran serta hati hanya kepada-Nya. Hal ini perlu mendapatkan perhatian kita secara sungguh-sungguh, mengingat terlalu banyak aspek yang dapat mengganggu orientasi iman kita dari TUHAN.