Tuhan kembali bertindak membuat ‘tembok’ air sebagai jalan bagi orang Israel untuk melanjutkan perjalanan menuju tanah perjanjian. Seperti yang pernah Ia lakukan kepada orang Israel pada saat berjalan keluar dari tanah Mesir melalui laut Teberau, kini Tuhan pun membuka jalan di tengah sungai Yordan agar orang Israel tetap dapat melanjutkan perjalanan mereka. Jika pada peristiwa laut Teberau tongkat Musa menjadi simbol dari pekerjaan kuasa Tuhan, para peristiwa sungai Yordan ini tabut perjanjian pun menjadi simbol dari kuasa yang sama. Namun, simbol itu, entah tongkat Musa maupun tabut bukanlah inti nilai dari tindakan ini, melainkan kuasa Tuhan yang selalu berkarya dan memberikan perlindungan bagi orang Israel.
Sejak kemarin kita pun sudah merefleksikan perihal karya Tuhan yang selalu membuka jalan dan memberikan bimbingan bagi umat yang memang mau mengikuti-Nya. Sekarang, kita pun diperhadapkan dengan kisah yang juga mengingatkan kita bahwa Ia jugalah yang selalu memberikan perlindungan bagi umat yang menaruh harap kepada-Nya. Tentu saja hal ini tidak selalu mudah untuk dijalankan dalam hidup keseharian semudah kita mendengarkan pesan pengajaran tersebut.
Ada banyak momen, situasi dan kondisi kehidupan yang membuat kita mudah meragukan perlindungan Tuhan. Malahan, tidak jarang kita justru luput untuk merasakan perlindungan Tuhan hanya karena pikiran dan hati kita terdistraksi akibat kenyataan hidup yang begitu mengecewakan, tidak sesuai rancangan dan harapan. Namun, inilah momen bagi kita untuk memberikan perhatian penuh kepada-Nya. Tuhan telah membuka jalan dan membuat tembok air untuk melindungi orang Israel dalam perjalanan keluar dari Mesir maupun pada saat menyebrang menuju tanah perjanjian. Begitu pulalah kita diingatkan bahwa Tuhan selalu memberikan perlindungan di sepanjang perjalanan kita bersama-Nya karena Ia tidak akan meninggalkan kita di seberang, apalagi hingga menelantarkan kita.