Niat baik dari Daud untuk menunjukkan solidaritas antar kerajaan terhadap bani Amon ternyata tidak direspons dengan baik. Alih-alih menjadi sebuah momen haru dan saling menghormati, bani Amon justru mengubah aksi solidaritas yang ditunjukkan oleh Daud menjadi sebuah momen penuh permusuhan. Lebih tepatnya, hal itu terjadi akibat nasihat dari para pemuka bani Amon terhadap Hanun, pemimpin mereka. Pandangan sinis dan penuh kecurigaan itu pun berujung pada tindakan penghinaan yang akan mengubah relasi antara kerajaan Yehuda dengan bagi Amon itu sendiri yang kemudian juga berakhir pada peperangan di antara keduanya. Kita pun dapat melihat besarnya dampak yang ditimbulkan kepada para utusan Daud akibat perilaku bani Amon. Ketulusan dalam tindakan baik yang ditunjukkan oleh Daud ternyata tidak berbalas yang serupa, melainkan justru dengan tindakan penuh penghinaan.

Sahabat Alkitab, berdasarkan firman Tuhan ini kita dapat melihat sebuah bentuk sikap hidup yang dihasilkan oleh kualitas hati dan pikiran yang busuk. Sering kali kecurigaan dan penilaian negatif yang muncul pada diri seorang manusia tidaklah memiliki alasan yang jelas, melainkan hanya berdasarkan kesimpulan yang terlalu cepat diambil serta cara pandang yang terlalu suram untuk melihat kebaikan dari orang lain. Itulah mengapa, hati dan pikiran seorang umat Tuhan perlu terus disegarkan dan dibersihkan oleh kuasa firman Tuhan sehingga caranya melihat dan menilai sesuatu tidak cepat berujung pada kecurigaan maupun penilaian negatif yang tanpa alasan. Dengan kehadiran kuasa firman Tuhan yang terus-menerus mentransformasi hati, pikiran dan hidup, kita pun akan dimampukan untuk merespons kebaikan dengan bentuk yang sepadan.