Kehidupan di dalam Tuhan sesungguhnya tidak meniadakan dinamika yang terjadi dalam kehidupan kita. Artinya bisa saja kita mengalami kesulitan dan tantangan hidup yang mungkin terasa begitu berat. Namun seberat apapun tantangan kehidupan yang kita alami, sesungguhnya Allah tidak pernah sekalipun meninggalkan kita. Itulah yang ditegaskan oleh rasul Paulus.
Pada Roma pasal 8, Paulus menegaskan identitas murid Kristus sebagai manusia baru yang hidupnya dipimpin oleh Roh, Ia mempertentangkan antara kehidupan dalam daging dan kehidupan dalam Roh yang berpusat pada Allah dan meneladani Kristus saja. Di dalam tuntunan Roh, manusia dapat melampaui apapun yang terjadi dalam kehidupannya karena hal-hal tersebut tidak pernah memisahkan kita dari kasih-Nya. Penindasan, kesesakan, penganiayaan, dan kelaparan tidak pernah menghilangkan kasih-Nya. Dasar dari pengharapan tersebut adalah Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita dengan mengutus anak-Nya untuk berkorban dan mati bagi dosa-dosa kita. Ia akan menjadi pembela bagi kita dalam segala situasi yang kita hadapi. Berdasar itulah Paulus berkata bahwa kita lebih daripada orang-orang menang, yang mendasarkan kemenangannya pada kefanaan dunia.
Sahabat Alkitab, tetaplah berpengharapan dalam menjalani kehidupan. Banyak hal mungkin terjadi dalam kehidupan kita. Pergumulan kehidupan, kehilangan, maupun ketidakadilan tidak akan membinasakan selama kita berpegang kepada kasih setia-Nya. Khususnya jika segala penderitaan tersebut harus dialami sebagai bentuk tantangan dari upaya kita memegang teguh iman dan keyakinan kepada Kristus. Pesan Paulus kiranya senantiasa menggema di hati kita, tentang status kita sebagai umat yang dikasihi-Nya, yang telah dimenangkan dari dosa. Ingatlah bahwa pemenang sejati adalah mereka yang tetap setia beriman, sekalipun sedang hidup dalam pencobaan. Hal ini menegaskan bahwa kekuatan iman kita terletak bukan pada kondisi eksternal, melainkan pada hubungan kita dengan Allah. Maka bersabarlah menghadapi penderitaan, karena Tuhan senantiasa bersama dengan kita.