Saat mendapatkan suatu berkat tertentu atau saat merasakan kebahagiaan, sebagian besar dari kita mungkin ingin membagikan hal tersebut kepada keluarga atau orang-orang terdekat. Kesukacitaan yang tengah dirasakan mengundang seseorang untuk berbagi sukacita dengan orang lain. Keselamatan yang dianugerahkan Allah merupakan kebahagiaan sejati para murid Kristus. Maka sudah sepantasnya bahwa kebahagiaan tersebut disebarluaskan supaya setiap orang juga merasakan kasih dan anugerah penyelamatan Allah.
Pada teks Alkitab yang kita baca tergambar kesedihan Paulus yang begitu mendalam, karena sekalipun bangsa Israel diperlakukan khusus oleh Allah (menerima kemuliaan, perjanjian-perjanjian, Taurat, dan lain-lain) dan dipilih untuk menjadi pintu keselamatan bagi bangsa lain, tetapi ternyata tidak semua orang Israel menerima kabar baik penyelamatan Allah melalui Tuhan Yesus Kristus. Bahkan di ayat 3, Paulus mengungkapkan pengorbanan besar yang rela diambilnya demi keselamatan saudara sebangsanya. Ia begitu mengharapkan kaum sebangsanya yang tidak mempercayai Kristus, dapat tercelikkan hati serta pikirannya untuk menerima kasih karunia Allah melalui Kristus. Kerinduan yang kuat inilah yang juga menjadi alasan bagi Paulus untuk senantiasa mengabarkan Injil meskipun kadang penolakan yang diterimanya. Selain itu kerinduan tersebut hanya dapat muncul karena Paulus memiliki relasi yang begitu dekat dengan Allah, sehingga ia mengerti betul kasih serta pengorbanan Tuhan Yesus bagi manusia di sepanjang segala zaman.
Sahabat Alkitab, bukankah terkadang kita juga memiliki kerinduan seperti Paulus? Terlebih saat melihat orang-orang terdekat kita menjauh dari Allah, serta enggan untuk meneladani Kristus di dalam kehidupan-Nya. Sesungguhnya kita dapat melakukan sesuatu yang nyata bagi saudara-saudara kita tersebut. Pertama-tama dengan terlebih dahulu memiliki relasi yang dekat dengan Allah, dan dilanjutkan dengan mewartakan kasih tersebut kepada saudara-saudara kita yang menjauh dari Allah. Bukankah sebuah kebahagiaan tersendiri apabila orang-orang terdekat yang kita kasihi juga mengenal karunia Allah melalui pengorbanan Tuhan Yesus Kristus?