Dalam dunia bisnis dan karier, tidak jarang kita menghadapi ajakan kerja sama yang tampak menguntungkan tetapi sebenarnya berisiko besar. Tawaran itu terlihat seperti kesempatan besar, tetapi setelah ditelaah lebih dalam, ada jebakan yang bisa menggagalkan usahanya. Hal ini mirip dengan pengalaman Nehemia saat membangun kembali tembok Yerusalem. Ia menghadapi serangan dalam berbagai bentuk, termasuk tipu daya dan ancaman, tetapi hikmat Tuhan melindunginya dari jebakan musuh.
Nehemia mendapat pesan-pesan yang bersifat intimidatif dan kemungkinan juga merupakan sebuah jebakan. Pertama adalah tipu daya berupa ajakan bertemu di Lembah Ono (Nehemia 6:1-4). Sanbalat dan Gesyem mencoba mengalihkan perhatian Nehemia dengan pura-pura menawarkan perundingan, tetapi sebenarnya mereka bermaksud mencelakainya. Nehemia menunjukkan ketajaman rohani dengan menolak ajakan itu, sebab ia tahu bahwa pekerjaan yang ia lakukan adalah penting bagi umat Tuhan. Kedua adalah fitnah dan ancaman (Nehemia 6:5-9). Sanbalat mengirimkan surat terbuka yang menuduh Nehemia memiliki ambisi pribadi untuk menjadi raja dan memberontak terhadap Persia. Tuduhan ini tidak hanya bertujuan menakut-nakuti Nehemia, tetapi juga merusak reputasinya di hadapan Raja Artahsasta. Namun, Nehemia tidak membuang waktunya untuk membela diri dengan panjang lebar. Ia hanya menjawab dengan tegas bahwa semua tuduhan itu tidak benar dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan dengan doa.
Nehemia tetap berfokus pada tugas yang diberikan oleh Tuhan, yakni restorasi Yerusalem dan pembangunan kembali bait Allah. Fakta sejarah menunjukkan bahwa tembok Yerusalem yang dibangun Nehemia adalah simbol pemulihan bangsa Israel setelah pembuangan. Nehemia tidak hanya membangun tembok secara fisik tetapi juga membangun kembali semangat dan iman bangsanya. Keteguhan hatinya menjadi teladan bahwa dalam menjalankan misi dari Tuhan, pasti ada tantangan dan gangguan, tetapi dengan keteguhan iman dan doa, kita dapat menyelesaikan tugas yang diberikan kepada kita.
Sahabat Alkitab, dalam pekerjaan, pelayanan, atau kehidupan pribadi, bisa saja penuh dengan tantangan-tantangan yang hendak menghalangi keberhasilan kita. Mungkin saja ada pihak-pihak yang mencoba menjatuhkan kita dengan berbagai cara. Bahkan penggodaan tersebut juga terkadang diselubungi dengan kemasan yang begitu manis sehingga kita tidak menyadari bahayanya. Maka dari itu belajar dari kisah Nehemia, kita juga harus memiliki hikmat atau ketajaman rohani untuk membedakan mana yang benar-benar berasal dari Tuhan dan mana yang merupakan tantangan atau penggodaan. Salah satu cara menghadapinya adalah dengan tetap fokus pada panggilan Tuhan, tidak mudah terpengaruh oleh tekanan dari luar, dan selalu mengandalkan Tuhan melalui doa yang dipanjatkan dengan setulus hati kepada-Nya.