“Diperlakukan Tidak Adil”

Renungan Harian | 7 Jul 2025

“Diperlakukan Tidak Adil”


Keadilan adalah situasi ideal yangdidambakan oleh umat manusia di sepanjang zaman. Menjadi sebuah cita-cita yang diperjuangkan serta diharapkan. Mengapa demikian? Realitas dunia ini seringkali memperhadapkan kita pada ketidakadilan yang terjadi secara sistematis serta menyentuh keberadaan setiap orang. Akibatnya keterhimpitan hidup menjadi sebuah keniscayaan. Maka kepada siapakah kita berharap akan keadilan? Sebagai orang percaya dengan tegas kita dapat menjawab bahwa hanya dalam Tuhan lah keadilan terjadi dan pengharapan terus berbuah. 


Mazmur 17 menampilkan sebuah doa permohonan dari orang yang sudah kelelahan membela diri di hadapan manusia, dan kini memilih menyerahkan segalanya kepada Hakim yang jujur. Permohonan ini dibuka dengan seruan yang intens: dengarkanlah, perhatikanlah, dan pasanglah telinga. Tiga kata kerja sejajar ini menggambarkan desakan iman pemazmur untuk didengar oleh Tuhan. Ia mempersembahkan perkaranya bukan atas dasar emosi semata, tetapi karena ia merasa bahwa perkaranya benar. Dalam konteks ini, keadilan bukan hanya kriteria etis, tetapi dasar hubungan antara pemazmur dan Tuhan sebagai Hakim.


Penyebutan bahwa Tuhan “melihat apa yang benar” merupakan bentuk kepercayaan pemazmur pada kapasitas Allah untuk menghakimi secara sempurna. Ia yakin bahwa Tuhan melihat batinnya yang terdalam. Bukankah ini kerinduan terdalam manusia, untuk dilihat sebagaimana adanya, bukan sebagaimana tampaknya? Dalam dunia yang cepat menuduh dan lambat memahami, kita merindukan tatapan yang menembus topeng, sorotan kasih yang mengenali luka, dan penghakiman yang lahir dari pengenalan, bukan asumsi.


Di tengah kepungan musuh, pemazmur tidak meminta kekuatan, yang ia minta adalah ‘naungan sayap’. Gambaran ini begitu lembut, tapi kuat. Seperti anak burung yang bersembunyi di bawah induknya, seperti umat yang datang ke Bait Suci dan berdiri di bawah kerub yang bersayap, demikianlah kita berlindung dalam hadirat Allah. Perlindungan Allah tidak selalu berupa kelepasan instan, tetapi bisa hadir dalam bentuk rasa aman yang menjaga jiwa, ketenangan di tengah guncangan, atau kehadiran ilahi yang mengukuhkan keyakinan bahwa kita tidak sendiri.


Akhir dari doa ini begitu mengejutkan dan indah, “Aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.” Bukankah ini nadi dari iman? Kita datang bukan hanya untuk meminta dibela atau dilindungi, tetapi karena kita rindu melihat wajah Tuhan. Kita merindu pada kehadiran-Nya yang nyata dalam hidup kita. Pemazmur tidak mencari pembenaran dari manusia, melainkan kepuasan batin yang hanya bisa datang dari sapaan Allah. Ia tahu, saat ia terbangun, entah dari tidur, dari penderitaan, atau dari krisis, satu-satunya yang dapat memuaskan jiwanya bukanlah kemenangan atas musuh, tetapi hadirat Tuhan sendiri.


Sahabat Alkitab, Mazmur 17 mengajarkan bahwa doa sejati tidak terletak pada bentuk atau metodenya, tetapi dari ketulusan batin. Ketika hidup terasa seperti pengadilan, ketika tuduhan datang dari dalam dan luar, ketika kita merasa tak lagi punya tempat untuk berdiri, Tuhan masih menjadi tempat perlindungan. Bukan karena kita tanpa dosa, tetapi karena kita datang dengan hati yang terbuka dan bersedia diuji. Pada akhirnya, doa membawa kita bukan semata pada jawaban, tetapi pada perjumpaan. Di balik kerinduan akan solusi, tersimpan hasrat terdalam untuk menatap wajah-Nya. Dalam wajah itulah, kita mengenali diri: bukan sekadar orang yang mencari, melainkan anak yang dikasihi. Hadirat-Nya bukan hanya tempat perlindungan, melainkan ruang di mana jiwa kita pulang dan tenang.


Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia