Pelayanan adalah salah satu bentuk kemurahan Allah, pemberian, dan sebuah anugerah lain yang diberikan setelah seseorang menerima anugerah keselamatan. Pelayanan adalah sebuah tindakan memberi bukan menerima dan bukan untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri. Inilah konsep pelayanan yang dikemukakan oleh Paulus untuk menjawab tuduhan terhadap dirinya. Paulus mmbandingkan juga dirinya dengan para pelayan lain yang melakukan memakai cara-cara yang licik, curang, dan memutarbalikkan atau memalsukan kebenaran Allah. Dalam pelayanannya itu Paulus membuka diri untuk dinilai oleh semua orang di hadapan Allah. Dan sekalipun ia memberitakan kebenaran, ada beberapa orang yang tidak dapat memahami berita Injil itu, pikiran mereka tertutup, hati mereka dikeraskan oleh kuasa ilah zaman ini yang jahat dan yang menguasai dunia. Ini adalah sebuah misteri dari tindakan predestinasi Allah versus kehendak bebas manusia. Berita Injil itu adalah tentang keselamatan yang diberikan Allah di dalam Yesus Kristus, bukan berita tentang diri pribadi si pemberita. Itulah satu-satunya berita Injil yang harus diberitakan.
Sahabat Alkitab, Siapakah yang Anda beritakan, Yesus Kristus, diri Anda sendiri, ataukah kedua-duanya? Ke mana orang-orang ingin Anda bawa, kepada Yesus Kristus, kepada diri Anda sendiri, ataukah kepada kedua-duanya? Pelayanan adalah anugerah Allah, sebuah kesempatan untuk menyatakan syukur atas keselamatan yang Allah berikan. Kita sudah menerima segala sesuatu yang baik dari Allah, karena itu dalam setiap pelayanan, kerja, dan berita Injil yang kita beritakan, fokus dan isi satu-satunya dari berita itu adalah Yesus Kristus. Hanya kepada Dialah kita bawa orang-orang untuk menyembah. Cara-cara licik seperti menjual Injil untuk keuntungan diri sendiri, ketenaran diri, ketenaran gereja atau lembaga, untuk sebuah posisi dan kedudukan, adalah tindakan yang sangat tidak terpuji dan tidak menunjukkan ciri sebagai seorang hamba Tuhan. Paulus mengungkapkan dirinya sebagai hamba atau budak (Yun. doulos) untuk menunjukkan bahwa ia benar-benar adalah hamba dalam pengertian yang sesungguh-sungguhnya hamba, hamba Yesus Kristus dan hamba orang-orang yang ia layani. Adakah ketulusan seorang hamba dalam hati kita?
Jadilah hamba yang baik, tulus, dan hamba Yesus Kristus yang sesungguhnya. Allah adalah saksi atas diri kita.
Salam Alkitab Untuk Semua