Sahabat Alkitab, apakah anda mengetahui bahwa di negara Indonesia ini kita memiliki satu hari dalam tiap tahunnya yang secara khusus diperingati untuk merayakan nilai kesetiakawanan? Ya, sejak tahun 1958 Kementrian Sosial Republik Indonesia menetapkan tanggal 20 Desember sebagai hari Kesetiakawanan Sosial dengan tujuan menumbuhkembangkan sikap kepedulian, keinginan untuk berbagi dan toleransi dalam hidup masyarakat Indonesia. Tentu saja hal ini tidak terlepas dari sejarah kemerdekaan Indonesia yang membutuhkan upaya secara utuh dari seluruh rakyat Indonesia. Upaya peringatan nilai kesetiakawanan ini idelanya bukanlah membangun mimpi yang abstrak melainkan menumbuh-kembangkan rasa persaudaraan dan kesediaan untuk bertindak bagi pihak lain. Selain itu, melalui pemaknaan sekaligus perayaan akan nilai kesetiakawanan sesungguhnya setiap elemen masyarakat di Indonesia juga sedang diajak untuk menyadari bahwa keberhasilan kita bertahan sebagai bangsa bukanlah hasil dari upaya masing-masing secara tersegmentasi melainkan buah dari upaya komunal dalam ikatan kebersamaan.
Nilai kesetiakawanan ini juga muncul dalam catatan sejarah upaya bangsa Israel mendapatkan tanah perjanjian. Seperti yang tertulis pada ayat-ayat sebelumnya, orang-orang Ruben dan Gad mendapatkan wilayah lebih dulu dari 10 suku Israel yang lain. Namun, hal itu tidak lantas menghancurkan ikatan relasi di antara kedua belas suku Israel. Ketenangan yang sudah didapatkan oleh orang-orang Ruben dan Gad tidak dibiarkan membuat mereka kehilangan rasa kesetiakawanan dengan kesepuluh suku lainnya. Bahkan, secara tegas Musa mengingatkan orang-orang Gad dan Ruben bahwa mereka bertanggung-jawab untuk menjalani proses kedepannya hingga seluruh suku Israel mendapatkan tanah dan dapat hidup dengan tenang.
Catatan sejarah perjalanan bangsa Israel ini telah menunjukkan bahwa kesetiakawanan tidak hanya menjadi pernak-pernik dalam kehidupan bangsa Israel, melainkan bagian dari perjalanan kehidupan beriman mereka. Tanah perjanjian yang sudah TUHAN sediakan tidaklah didapatkan dengan begitu saja, tetapi membutuhkan upaya yang setimpal dari bangsa Israel itu sendiri. Sedangkan, upaya itu hanya akan sia-sia jikalau seluruh orang Israel tidak memiliki kesetiakawanan dalam mewujudkan upaya tersebut. itulah mengapa, nilai kesetiakawanan merupakan bagian dari kehidupan bersosial yang sangat penting sebagai perwujudan kehidupan beriman sebagai umat TUHAN.