Di tengah berbagai tawaran nilai-nilai kehidupan, orang-orang percaya harus dapat menentukan sikapnya. Tidak semua dari nilai-nilai itu akan membawa kita kepada kehendak-Nya. Bahkan seringkali yang terjadi adalah sebaliknya. Maka dari itu orang percaya perlu merendahkan hatinya dan mendengarkan nasihat-Nya sebagai petunjuk dalam kehidupan. Inilah ajakan pemazmur dalam pasal 49. Pada pembukaan syairnya, pemazmur mengajak seluruh orang tanpa memandang status untuk diam dan mendengarkan nasihat-nasihat yang akan diberikan. Hal ini menegaskan pemahaman iman pemazmur bahwa Allah tidak membedakan mereka yang kaya atau miskin; berjabatan atau tidak. Cara pandang-Nya seringkali bertentangan dengan nilai dunia.
Pemazmur mengungkapkan keyakinannya bahwa hanya Allah sajalah yang dapat diandalkan dalam segala sesuatu. Bahkan di tengah para penghadang dan lawan yang kuat sekalipun. Orang-orang tersebut hanya mengandalkan dirinya sendiri dan kekayaan yang dipandang sebagai kekuatannya. Mereka merasa sungguh berkuasa padahal kebinasaan tengah menanti mereka. Mereka tidak mengetahui kebijaksanaan hidup yang dilandasi pada kehendak-Nya. Pada akhirnya setelah ajal menjemput, bukankah semuanya akan tertinggal di dunia. Maka dari itu setiap orang percaya diajak untuk meletakkan keselamatan bukan pada banyaknya harta atau tinggi rendah jabatannya, melainkan dengan mengandalkan Allah semata.
Mereka yang mengandalkan Allah akan menemukan kebebasan dalam hidupnya. Sukacita hatinya tidak bergantung pada apa pun, melainkan hanya pada keintiman relasinya dengan Allah. Relasi dengan Allah itulah satu-satunya hal yang kekal dalam hidup ini.
Pada hari ini kita melihat bagaimana Allah hendak mengubah sudut pandang umat-Nya agar tidak terpengaruh pada nilai-nilai dunia yang seringkali menyesatkan. Janganlah ragu untuk mengikuti Tuhan serta menaati segala kehendak-Nya, karena Allah adalah satu-satunya yang kekal dalam dunia ini. Jika nilai-nilai dunia menawarkan kemapanan hanya bergantung pada hal-hal material, maka kebahagiaan sejati anak-anak Tuhan terletak pada relasi yang kekal bersama-Nya.