Langit adalah takhta-Nya dan bumi adalah tumpuan kaki-Nya, siapakah yang dapat menghalangi-Nya?
Dalam penglihatannya lagi, Yehezkiel melihat ada empat roda yang berada di samping para makhluk surgawi itu. Roda-roda itu juga dapat bergerak bebas ke empat jurusan dan selalu mengikuti ke mana saja makhluk itu pergi. Ini dapat mencerminkan sifat Allah yang bebas bergerak ke mana saja tanpa dapat dihalang-halangi oleh apa pun.
Sahabat Alkitab, pemazmu pernah berkata (Mzm 139:7-8), "Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau." Melalui makhluk surgawi ciptaan-Nya, Allah menunjukkan bahwa Ia adalah Allah yang bebas dan tidak terbatas. Ia adalah pemilik semesta ini sehingga ke manapun Ia ingin berada maka Ia akan ada di situ. Ia adalah Allah yang omnipresent, Ia ada di semua tempat pada saat yang sama, hadirat-Nya memenuhi seluruh alam. Sifat Allah yang demikian adalah jaminan bagi kita bahwa di mana pun kita beada Allah pun ada di situ menyertai. Ia tidak dibatasi oleh bangunan rumah ibadah, tidak dibatasi oleh tempat yang aman dan nyaman, juga tidak dibatasi oleh pulau dan benua. Nabi Yunus pernah keliru dalam hal ini dengan mengira ia dapat lari dari hadapan Allah sebab sangkanya Allah hanya berada di wilayah Israel.
Jika kita percaya bahwa Allah ada di semua tempat, maka tidak ada alasan bagi kita untuk ragu akan pemeliharaan dan penyertaan-Nya bahkan di tempat tergelap, kering, dan paling berbahaya sekalipun
Salam Alkitab Untuk Semua