Penulis Ibrani mengungkapkan kembali4 tentang ketaatan Yesus kepada Bapa-Nya. Dalam kemanusiaan-Nya, Yesus mengalami rasa takut, kesakitan, dan penderitaan. Namun Ia menerima semua itu dan menanggung di dalam diri-Nya untuk menunjukkan ketaatan-Nya. Bagi Yesus, tujuan kedatangan-Nya ke dalam dunia adalah fokus utama yang membuat-Nya mengesampingkan rasa sakit yang Ia alami. Yesus belajar menjadi taat melalui penderitaan-Nya.
Sahabat Alkitab, yang dikehendaki oleh Allah dalam hidup beribadah kita adalah ketaatan kita kepada firman-Nya. Ketaatan bukanlah hal yang dapat ditawar, keadaan apa pun yang sedang kita hadapi, Allah tetap ingin melihat ketaatan kita. Bisakah kita melakukannya? Yesus telah melakukan-Nya, Ia telah menjadi contoh dan teladan bagi kita akan ketaatan. Jika Adam adalah contoh dari kegagalan maka Yesus adalah sebaliknya. Karena Yesus sudah melakukan-Nya sekali pun dalam penderitaan maka kita pun juga dapat melakukannya, yaitu taat pada kehendak Allah. Mazmur 1:1-3 menyatakan kepada kita betapa ketaatan pada firman Tuhan mengandung janji dan berkat, siapa yang melakukannya akan berhasil dalam hidupnya.
Kepada Raja kita, Yesus Kristus, tunjukkanlah ketaatan tanpa perbantahan. Sebab ada hidup di balik ketaatan itu.
Salam Alkitab Untuk Semua