Di sini penulis Ibrani membandingkan antara perjanjian yang pertama dengan perjanjian yang kedua. Perjanjian yang kedua ini jauh lebih tinggi daripada perjanjian pertama sebab didasarkan pada janji yang lebih tinggi dan mulia. Perjanjian pertama dianggap gagal oleh karena kegagalan umat Israel dalam mentaatinya. Allah mengadakan perjanjian kedua di mana Anak-Nya sendirilah yang menjadi jaminan terlaksananya perjanjian itu.
Sahabat Alkitab, Allah sungguh memahami kelemahan manusia dalam mentaati seluruh hukum-Nya yang sempurna. Sebab melakukan sembilan namun melalaikan satu diantaranya maka telah merusak semuanya. Karena itu, Allah yang digerakkan oleh kasih-Nya yang besar mengutus Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, yang akan melaksanakan semua ketetapan-Nya dengan sempurna dan tak bercacat. Ketaatan Yesus itulah yang menjadi jaminan bagi kita bahwa Allah menepati perjanjian-Nya. Allah sungguh memahami kelemahan setiap kita, yang mana selalu saja ada noda dalam kesalehan kita yang kita anggap sempurna itu, itulah sebab-Nya Yesus hadir bagi kita untuk menyempurnakan kita dihadapan Allah.
Jika bukan karena kasih Allah yang besar, maka sia-sialah hidup beribadah kita. Mari bersyukur kepada Allah.
Salam Alkitab Untuk Semua