Manusia Membanggakan Simbol-simbol Lalu Memempatkan Diri Mereka Diatas Sesamanya

Renungan Harian | 11 September 2019

Manusia Membanggakan Simbol-simbol Lalu Memempatkan Diri Mereka Diatas Sesamanya

Sunat adalah salah satu simbol kebanggaan orang-orang Yahudi, karena itu adalah lambang perjanjian antara Allah dengan Abraham, nenek moyang bangsa Israel. Allah berjanji akan menjadikan keturunan Abraham menjadi sangat banyak, dan Allah akan menjadi Allah mereka, juga Allah berjanji akan memberikan tanah Kanaan menjadi milik keturunan Abraham untuk selama-lamanya (lih. Kej. 17:1-13). Karena itu, orang-orang Yahudi memandang rendah bangsa-bangsa lain yang tidak bersunat. Paulus menyinggung lagi kebanggan mereka itu, sebab apa yang mereka banggakan tidak mereka hidupi. Mereka memiliki hukum Yahudi dan disunat tetapi mereka melanggar hukum itu sekalipun mereka sudah menyunatkan diri. Mereka menjalani hukum Yahudi sebatas simbol-simbol yang kelihatan namun esensinya mereka ingkari. Paulus menutupnya dengan berkata bahwa orang Yahudi sejati adalah orang yang hatinya berjiwa Yahudi dan yang hatinya "disunat" oleh Roh Allah. 

 

Sahabat Alkitab, apa yang disinggung oleh Paulus kepada orang-orang Yahudi bukankah itu juga yang sering terjadi dalam hidup kita. Kita lebih menyukai simbol-simbol kekristenan itu melekat pada kita namun kita melupakan esensi dan prinsip yang digambarkannya. Kita bangga memakai simbol salib untuk menunjukkan bahwa kita adalah orang Kristen, namun kita tidak menyalibkan diri dan segala keinginan kita. Kita memakainya untuk melengkapi gaya berpenampilan kita lalu kita menolak untuk memikul salib yang harus kita tanggung. Kita mengikuti baptisan, bahkan ada yang berkali-kali, namun kita tidak mematikan diri kita dan segala keinginannya yang jahat, karena itu tidak mungkin kita dibangkitkan bersama dengan Kristus. Kita menyanyikan lagu-lagu rohani seolah-olah kita memuji Tuhan, padahal kita asik mendengarkan suara kita sendiri atau memperdengarkan suara indah itu kepada orang lain seolah kita sedang mengikuti lomba bernyanyi. Lalu dengan mengenakan simbol-simbol itu kita merasa diri lebih baik dari mereka yang tidak mengenakannya. Marilah melihat diri kita masing-masing, simbol-simbol apa yang kita banggakan pada diri kita, namun tidak pernah berarti apa-apa bagi Allah sebab yang kita lakukan bukan untuk-Nya melainkan untuk "aku" bahwa "aku" lebih baik daripada mereka.  

 

Simbol-simbol kekristenan ada untuk mengingatkan kita kepada Allah, agar kita selalu memuji Dia dan hidup dalam kehendak-Nya.

Salam Alkitab Untuk Semua

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia