Kenapa Kita Bersekutu?

Renungan Harian | 10 November 2022

Kenapa Kita Bersekutu?

Sahabat Alkitab, bagi anda, apa nilai dari sebuah persekutuan? Mengapa anda melakukan persekutuan di gereja? Dan, apa hal yang paling membedakan antara perkumpulan yang anda lakukan di luar gereja dengan perkumpulan yang anda lakukan sebagai sebuah jemaat di gereja (pertanyaan ini tidak menitikberatkan pada lingkup ruangan atau gedung gereja)?

Setiap gereja tentu dapat membangun definisi dan makna dari ‘persekutuan’ sesuai dengan pandangan teologisnya masing-masing. Meski demikian, bukan berarti nilai persekutuan sebagai umat Tuhan menjadi sesuatu yang dapat dengan ‘liar’ dibiarkan begitu saja. Diperlukan pedoman atau landasan yang menjadi esensi utama dari sebuah persekutuan sebagai umat Tuhan sehingga terdapat perbedaan kentara antara perkumpulan sebagai umat Tuhan dengan perkumpulan-perkumpulan lain yang dapat kita lakukan diluar hidup bergereja.

Perikop pada hari ini pun menjadi salah satu pedoman tentang nilai sebuah persekutuan dari jemaat Kristen perdana. Terlebih lagi, berdasarkan catatan Kisah Para Rasul kita mendapati sebuah gambaran tentang praktik hidup jemaat Kristen mula-mula yang terbentu pasca peristiwa Pentakosta di kota Yerusalem. Salah satu hal menarik yang tergambar dalam perikop ini adalah perihal bentuk relasi yang menonjolkan kesepenanggungan dalam diri setiap anggota jemaat. Bahkan, mereka dengan rela dan senang hati menjual segala milik masing-masing demi mencukupkan kebutuhan bersama.

Praktik hidup persekutuan yang muncul dalam perikop ini menunjukkan bahwa mereka sering melakukan perkumpulan untuk saling menguatkan dan mendukung. Kedatangan mereka ke dalam perkumpulan tersebut bukanlah untuk mendapatkan, melainkan untuk memberikan. Itulah bentuk keberhasilan mereka dalam membangun persekutuan, pertama-tama dalam hal kualitas iman yang kemudian berpengaruh kepada pertumbuhan jumlah anggota.

Sahabat Alkitab, catatan dalam Kis. 2:41-47 ini dapat kita jadikan sebagai sebuah permenungan tentang bentuk persekutuan yang kita bangun di gereja. Apakah kita menghadiri tiap perkumpulan sebagai jemaat Tuhan dengan tujuan untuk mendapatkan atau kita datang dengan kesediaan untuk memberi? Pemberian yang dimaksud pada masa kini tidak hanya berkutat pada persoalan materi, entah itu dalam bentuk uang maupun harta benda lainnya, melainkan juga dapat mewujud dalam rupa ide, tenaga, komitmen dan kesediaan untuk meningkatkan kualitas persekutuan yang akan berdampak bagi setiap anggota di dalamnya. Kita juga harus menyadari bahwa dampak positif yang muncul pada ayat 47 tidak akan terjadi jikalau setiap anggota bersifat sangat egosentris dan tidak mau memberi. Artinya, kesediaan untuk memberi merupakan hal yang sangat diperlukan dan berpengaruh bagi sebuah persekutuan umat Tuhan karena melalui praktik itulah kita sedang merayakan kasih Kristus yang memperlengkapi setiap umat-Nya.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia