Pada pasal tiga ini, Paulus mulai menaikkan tensi suratnya karena mengingat perpecahan yang terjadi di jemaat Korintus. Saat kunjungannya yang lalu (TB: pada ayat 1 memberikan keterangan waktu), Paulus belum dapat berbicara secara keras kepada mereka sebab mereka masih merupakan petobat baru. Mereka saat itu adalah bayi-bayi rohani yang masih membutuhkan susu. Masalah terus ada sebab hingga bertahun lamanya mereka masih tetap merupakan bayi rohani, tidak ada pertumbuhan dalam hidup kerohanian mereka. Masih hidup dalam tabiat duniawi, yaitu iri hati dan perkelahian.
Sahabat Alkitab, apakah masih ada sifat-sifat iri hati di dalam diri Anda? Apakah Anda masih menjadi biang perselisihan yang tidak perlu dalam komunitas di mana Anda berada? Jika "ya" sudah jelas bahwa Anda masih merupakan bayi rohani sekalipun Anda telah lama menjadi seorang Kristen. Terus-menerus menjadi bayi rohani bukanlah keadaan yang sehat, itu justru menunjukkan sikap bandel dan bebal dalam diri Anda. Masalahnya adalah, sama dengan yang dialami oleh jemaat Korintus, Anda tidak sadar bahwa Anda masih merupakan bayi rohani, sementara Anda terus saja melakukan pekerjaan atau pelayanan seperti yang dilakukan oleh orang yang telah dewasa rohani, ini jelas adalah kesalahan, dan akibatnya adalah Anda menjadi penghambat bahkan menghancurkan apa yang telah dibangun. Sadarilah keadaan Anda! Iri hati dan perselisihan terjadi karena adanya ego yang begitu besar dalam diri sehingga menganggap diri lebih utama daripada yang lain. Sementara salah satu yang utama dalam pertumbuhan rohani adalah sifat kehambaan. Paulus menekankan itu dalam ayat 5 "Kami hanya pelayan-pelayan Allah... Kami hanya menjalankan pekerjaan yang ditugaskan Tuhan kepada kami masing-masing." Selamat Pagi. Agar dapat bertumbuh matikanlah lebih dahulu segala sifat keduniawian kita, yaitu kehidupan manusia lama yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Allah memberikan kita kekuatan untuk melakukannya.
Salam Alkitab Untuk Semua