Penulis kitab Kejadian menggunakan kata-kata antropomorfisme untuk menggambarkan bagaimana pandangan Allah terhadap manusia yang telah dijadikannya itu. Jika pada Kejadian 1:31 Allah melihat semuanya "sungguh amat baik" maka pada bagian ini Allah "menyesal, kecewa, dan menjadi pilu hatinya" karena telah menciptakan manusia yang telah menjadi sangat jahat hingga turut merusak ciptaan lainnya. Penggunaan kata-kata antropomorfisme yang terbatas itu mau menggambarkan bahwa hati Allah begitu tertusuk karena kepedihan yang mendalam akibat kemerosotan moral manusia yang begitu tragis. Kejahatan manusia itu telah dimulai dari dalam pikiran atau batin mereka hingga berbuah pada tindakan-tindakan jahat mereka. Karenanya, Allah akan menghapuskan atau membersihkan manusia dari muka bumi.
Sahabat Alkitab, pernahkah Anda mengalami kepedihan dan sakit hati yang sangat dalam hingga yang dapat Anda lakukan hanyalah menarik napas panjang dan dalam? Jika "Ya" maka begitulah penggambaran yang dapat kita pikirkan bagaimana perasaan Allah melihat ketika kita umat yang telah ditebusnya masih melakukan dosa secara sengaja dan sadar mulai dari pikiran, perkataan, hingga tindakan. Allah begitu terluka ketika kita lebih memilih untuk mengikuti keinginan dosa dibadingkan dengan mengasihi dan menghormati kekudusan Allah. Setelah kita menerima anugerah keselamatan dan semua kebaikan dari Allah, masihkah kita tega untuk melukai hati-Nya? Mari berbaliklah kepada Allah, dan kiranya Ia mengampuni segala dosa kita.
Selamat Beribadah. Beribadahlah kepadanya dengan tulus ikhlas dan penuh penghormatan.
Salam Alkitab Untuk Semua